BABY

Perlukah Bayi Diberi Vaksin Influenza? Ini Jawabannya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Daya tahan tubuh bayi yang masih sangat lemah memang membuatnya rentan terkena penyakit. Dan salah satu virus penyakit yang mudah penyebarannya adalah influenza. Meski terkesan penyakit sederhana, namun hal ini bisa membuat Si Kecil menjadi sulit bernapas hingga sulit tidur.

Untuk pencegahan, biasanya vaksinasi influenza menjadi andalan untuk diberikan pada anak. Tetapi, bolehkah vaksin influenza juga diberikan kepada bayi? Hal ini sebenarnya dianjurkan oleh American Academy of Pediatrics (AAP) dengan catatan apabila bayi Anda sudah berusia lebih dari enam bulan.

AAP merekomendasikan pemberian vaksin flu ini sebelum puncak dari musim flu berlangsung. Vaksin ini dapat diberikan pada anak hingga usia delapan tahun dan diulang setiap tahunnya. Vaksin yang sifatnya inactivated ini mampu melindungi anak dari 3-4 jenis virus influenza.

Vaksin flu akan bekerja 2 minggu setelah vaksinasi diberikan dan bertahan hingga beberapa bulan sampai 1 tahun. Pemberiannya dilakukan dengan injeksi atau jarum suntik, dan sudah tersebar di seluruh Indonesia, berdasarkan data yang didapat dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).


Efek Samping Vaksin

Vaksinasi influenza sebaiknya segera diberikan pada anak yang memiliki imunitas rendah, menderita kanker, penyakit pada jantung dan paru-paru, serta diabetes. Sebelum menerimanya, Moms harus memastikan bahwa Si Kecil dalam kondisi yang sangat sehat.

Vaksin ini dibiakkan pada telur ayam dan kemungkinan mengandung protein telur, sehingga tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak yang alergi telur ayam. Selain itu, anak yang menderita Sindrom Guillain-Barre (kelumpuhan) juga tidak bisa menerimanya.

Pemberian vaksinasi akan memiliki efek samping yang umumnya bersifat ringan atau tidak berbahaya, seperti demam pada anak. Selain itu, juga akan timbul warna kemerahan di area suntikan. Si Kecil juga mungkin menjadi lesu, hidung berair, demam, hingga muntah.

Reaksi ini muncul 6-12 jam setelah vaksin, berlangsung selama 1-2 hari dan bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi, jika efek samping tak kunjung mereda lebih dari 2 hari, segera konsultasikan kondisi anak ke dokter.


Mencegah Flu Pada Bayi

Apabila Si Kecil mengalami influenza, maka gejala yang timbul di antaranya adalah meriang, nyeri tenggorokan dan otot, kelelahan, batuk, sakit kepada, hingga hidung tersumbat. Untuk mencegah bayi Anda menderita influenza, berikut hal-hal yang bisa dilakukan, Moms.

• Moms boleh melarang orang lain atau keluarga sendiri untuk mencium Si Kecil. Sebab virus bisa sangat mudah menyebar melalui kontak fisik dan imunitas bayi yang rendah memudahkannya terpapar influenza.

• Rutinlah membersihkan hidung bayi dengan cotton buds secara perlahan dan hati-hati. Jaga juga peralatan menyusui agar tetap bersih dan steril.

• Ganti sarung bantal, guling, dan seprai tidur pada tempat tidur anak secara berkala. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)