FAMILY & LIFESTYLE

Sikap Optimis Kurangi Stres


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Anda ingin mengelola stres yang muncul? Ada baiknya, Anda cermati temuan studi berikut ini. Disebutkan, sikap optimis dapat mengurangi tingkat stres dalam diri seseorang. Para peneliti dari Concordia University menemukan bahwa tingkat hormon stres pada pribadi yang optimis lebih stabil dibandingkan dengan pribadi yang pesimis.

Penelitian kecil tersebut dipublikasikan dalam Journal of Health Psychology, melibatkan 135 orang yang berusia 60 tahun ke atas yang diteliti selama 6 tahun. Dalam periode waktu ini, selama 12 hari, para peneliti mengumpulkan sampel air liur sebanyak 5 kali sehari untuk mengukur tingkat hormon stres, kortisol, mereka. Mereka juga meminta peserta agar merasakan stres dalam sehari, dan menentukan apakah mereka menganggap diri mereka optimis atau pesimis.

Peneliti kemudian membandingkan tingkat kortisol peserta sepanjang tahun untuk mengukur seberapa banyak tingkat stres mereka berfluktuasi naik atau turun. Mereka menemukan bahwa tingkat kortisol Si Optimis kurang meningkat secara signifikan pada hari-hari stresnya. Sementara, tingkat kortisol Si Pesimis lebih mungkin meningkat dan lebih berisiko.

"Saat mereka mengalami stres yang lebih tinggi di atas kadar rata-rata, saat itulah kami melihat bahwa respons stres yang terjadi pada Si Pesimis akan jauh lebih meningkat, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam menstabilkan tingkat kortisol mereka kembali. Sebaliknya, Si Optimis terlindungi dalam keadaan ini," ungkap peneliti studi, Joelle Jobin, seperti dilansir dari Huffington Post. Jadi, sudahkah Anda hidup sehat dan optimis? (Aulia/DMO/Dok. Freedigitalphotos)