FAMILY & LIFESTYLE

Kisah Ibu Hamil Diberi Obat Kedaluwarsa dari Puskesmas


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Beberapa waktu lalu, viral sebuah kabar mengenai seorang ibu hamil bernama Novi Sri Wahyuni yang memperoleh obat kedaluwarsa dari Puskesmas di daerah Kamal Muara, Jakarta Utara, saat ia melakukan kontrol kandungan. Kala itu ia mendapat tiga strip obat berjenis vitamin B6 dan beberapa obat lain dari pihak puskesmas.

Dikutip dari Kompas.com, wanita berusia 21 tahun tersebut menjelaskan bahwa setelah mengonsumsi obat, ia merasa pusing, mual, dan muntah-muntah. Karena curiga, ia lalu mengecek obat tersebut, dan mendapati ada coretan biru di bungkus obat yang ternyata bertuliskan tanggal kedaluwarsa obat. Ternyata, obat itu sudah tidak layak konsumsi atau kedaluwarsa sejak April 2019.

Atas kejadian ini, Novi pun mengonfirmasikan obat kedaluwarsa tersebut ke pihak puskesmas. Pihak Puskesmas Kamal Muara mengakui telah memberikan obat kedaluwarsa yang tidak seharusnya diberikan kepada pasien.

Pihak puskesmas mengucapkan minta maaf kepada keluarga pasien karena telah terjadi kesalahan pemberian obat yang ternyata kadaluwarsa. Untuk menebus kesalahan tersebut, pihak puskesmas akan membantu mendampingi kehamilan Novi sampai persalinan. Semua prosedur persalinan juga bisa didapatkan Novi secara gratis tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun.


Amankah Mengonsumsi Obat Kedaluwarsa?

Tanggal kedaluwarsa yang tertera pada obat merupakan tanggal terakhir penggunaan yang aman dari produsen obat yang menjamin bahwa obatnya dapat memberikan potensi yang aman dan optimal.

Tanggal kedaluwarsa memang merupakan kewajiban produsen obat yang perlu dicantumkan pada obat buatan mereka sebelum didistribusikan. Tanggal ini biasanya tertera pada label obat, baik obat-obatan yang diresepkan, obat bebas, suplemen makanan, bahkan obat-obatan herbal.

Walaupun begitu, tanggal kedaluwarsa yang tertera pada suatu obat tidak selamanya menandakan bahwa produk tersebut sudah tidak layak dikonsumsi. American Medical Association menyatakan bahwa beberapa jenis obat bisa bertahan lebih lama daripada tanggal kedaluwarsa yang tertera pada labelnya.

Beberapa obat yang sudah kedaluwarsa memang akan membuat tingkat khasiatnya berkurang. Namun, bukan berarti obat tersebut akan menjadi racun secara otomatis apabila telanjur dikonsumsi. Meskipun begitu, tetap sulit menentukan kapan batas penggunaan obat yang sudah kedaluwarsa bisa memberikan potensi optimal, karena tergantung pada komposisi obat, perubahan suhu, cahaya, kelembapan, dan kondisi tempat penyimpanan obat.

Obat dengan bentuk tablet dan kapsul merupakan jenis yang paling aman walaupun telah melampaui tanggal kedaluwarsa. Sedangkan beberapa jenis obat yang tidak boleh sama sekali dipakai bila telah melewati tanggal kedaluwarsanya antara lain adalah obat bubuk, obat sirup, obat kumur, krim, obat tetes mata, obat yang berbau menyengat, insulin, vaksin, dan obat dari bahan biologis lainnya.

Walaupun demikian, tetap sulit untuk menentukan apakah obat kedaluwarsa aman atau tidak, sehingga pakar medis merekomendasikan agar obat yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa tidak sudah dipakai karena risiko yang yang bisa saja timbul.

Jadi, daripada Anda bertanya-tanya apa yang terjadi ketika Anda minum obat kedaluwarsa, sebaiknya buang obat kedaluwarsa tersebut. Dan yang terpenting, sebelum Anda minum obat, pastikan obat itu tidak kedaluwarsa, Moms.

Namun apabila Anda telah telanjur meminum obat yang sudah kedaluwarsa, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan kesehatan Anda, apalagi jika Anda mengalami gejala seperti pusing, pandangan kabur, mual, muntah, setelah mengonsumsi obat tersebut. (M&B/SW/Dok. Freepik)