TOODLER

Moms, Perlukah Si Kecil Menonjol di Sekolah?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


"Wah, Si A sering sekali diminta untuk mewakili sekolah di berbagai lomba. Si B, sudah langganan ikut pertandingan olahraga. Lantas kapan giliran anak saya?"

Pernahkah Moms merasa 'iri' terhadap popularitas anak lain di sekolah Si Kecil? Mereka terlihat begitu menonjol, sedangkan anak Anda terkesan biasa saja.

Sebagai seorang ibu yang ingin melihat anaknya sukses, sesungguhnya wajar saja jika Anda juga menginginkan Si Kecil aktif di berbagai kegiatan sekolah dan mengikuti berbagai lomba. Anda pun bertanya-tanya, mengapa anak Anda tidak pernah terpilih untuk mengikuti lomba tersebut?


Kekhawatiran atau Demi Kebaikan

Sebelum menduga-duga alasan mengapa Si Kecil tidak menonjol di sekolahnya, Anda perlu menganalisis alasan mengapa Anda ingin melihat anak Anda 'lebih bersinar'. Rosalind Wiseman, penulis buku Queen Bees and Wannabes, mengungkapkan bahwa terkadang orang tua bingung antara apa yang mereka pikir baik untuk anak-anaknya atau hanya bereaksi karena khawatir.

Orang tua yang menginginkan hal terbaik bagi anaknya, akan berusaha memberi motivasi tanpa membebani. Mereka akan menerima fakta bahwa untuk saat ini, anaknya memang kurang menonjol. Namun pada saat bersamaan, orang tua akan terus mendukung Si Kecil hingga ia berhasil dan mampu memperlihatkan kemampuannya di sekolah.

Di sisi lain, tidak sedikit orang tua yang terlalu khawatir buah hatinya tak menonjol atau populer, padahal si anak merasa baik-baik saja. Biasanya, tipe orang tua seperti ini akan langsung merasa kecewa apabila anaknya tidak diikutsertakan atau terpilih dalam berbagai kegiatan di sekolah. Alih-alih memotivasi agar anak mau lebih berusaha untuk sukses, sikap orang tua seperti ini justru akan menambah beban bagi buah hatinya.

Berprestasi atau menonjol di sekolah memang punya efek bagus bagi perkembangan mental Si Kecil. Dengan keberhasilan di bidang akademis atau ekstrakurikuler, anak tentunya akan lebih percaya diri. Di sisi lain, Moms juga disarankan untuk tidak membebani anak dan membiarkannya berkembang sesuai kemampuan.

 

Agar Berprestasi

Lantas bagaimana caranya agar Si Kecil bisa lebih berprestasi dan menonjol di sekolahnya? Terus memberikan motivasi dalam takaran yang tepat tentunya adalah cara paling jitu untuk mengembangkan kemampuan Si Kecil dalam berbagai bidang. Selain itu, Moms juga bisa menerapkan cara-cara berikut ini:

1. Disiplin diri

Dalam buku berjudul The Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and Business oleh Charles Duhigg, disebutkan bahwa anak dengan disiplin diri yang baik lebih berpeluang untuk sukses ketimbang anak dengan IQ tinggi. Alasannya adalah karena anak yang memiliki disiplin diri lebih mampu mengendalikan emosinya secara sehat, dapat bertanggung jawab, memiliki kesabaran, dan tahu kapan harus membuat pilihan atau keputusan yang benar. 

Selain itu, anak dengan disiplin diri yang bagus juga mampu menyadari bahwa hanya kerja keras yang akan membawa mereka menuju kesuksesan. Misalnya, anak yang suka menari tentu tahu bahwa mereka bisa sukses menjadi penari jika mau berlatih rajin dan serius. Guru atau pengajar tentu juga akan mempertimbangkan untuk memilih anak untuk mengikuti berbagai perlombaan apabila ia terlihat rajin dan disiplin dalam berlatih.

2. Pola pikir optimis

Menurut pakar sosiologi sekaligus penulis buku Raising Happiness, Christine Carter PhD, optimisme erat kaitannya dengan kebahagiaan. Anak yang mampu melihat sisi positif dari setiap peristiwa, lebih terlindungi dari depresi saat melalui masa pubertas. Selain itu, anak yang optimistis juga cenderung lebih sukses dalam berprestasi di sekolah, bidang olahraga, atau pekerjaan kelak ketika mereka dewasa.

Untuk menanamkan pola pikir optimis, tentunya Moms dan Dads harus memberi contoh. Misalnya, ketika anak gagal mendapatkan ranking terbaik di sekolah, alih-alih ikut kesal dan mencari banyak alasan, sebaiknya Anda memotivasi Si Kecil untuk belajar lebih giat. Dengan begitu, anak akan punya keyakinan bahwa dirinya pun bisa sukses.

3. Lingkungan kondusif

Proses belajar anak sangat bergantung pada stimulasi yang ia terima. Semakin banyak stimulasi yang diterima Si Kecil, perkembangan kepintarannya juga akan berlangsung optimal. Dalam memberikan stimulasi yang cukup, Moms juga perlu menciptakan suasana kondusif seperti membuat suasana hati anak lebih baik dan tidak memaksa. Hubungan positif antara orang tua dengan anak, akan membuatnya merasa aman dan disayangi. Si Kecil pun akan lebih percaya diri untuk belajar dan mengembangkan bakatnya.

4. Komunikasi

Jika ingin melihat Si Kecil sukses mengembangkan kemampuannya, jangan lupa berkomunikasi ya Moms. Komunikasi dengan anak tentu sangat disarankan. Dengan sering mengobrol, Anda akan lebih tahu apa yang minat anak dan kendala yang dihadapinya sehari-hari di sekolah.

Selain dengan anak, komunikasi dengan pihak guru atau pengajar juga sangat penting. Anda bisa berdiskusi dengan guru soal perkembangan anak dan melakukan crosscheck antara cerita Si Kecil dengan situasi yang sesungguhnya. Jika perlu, Anda bisa meminta bantuan dari sekolah untuk bisa mengembangkan bakat anak. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)