FAMILY & LIFESTYLE

Waspada, Quervain Tenosynovitis bisa Menyerang Anda!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, pernahkah Anda tiba-tiba merasakan nyeri luar biasa pada pergelangan tangan, tepatnya di area bawah ibu jari? Padahal sebelumnya, Anda tidak terkilir atau mengalami cedera lainnya.

Rasa nyeri ini biasanya muncul saat Anda memutar pergelangan tangan, menggenggam, melakukan gerakan mencubit, atau mengepalkan tangan. Bisa jadi Anda mengalami Quervain Tenosynovitis atau Sindrom De Quervain. Quervain Tenosynovitis merupakan iritasi atau peradangan pada otot tendon yang terletak di pergelangan tangan. Berikut ini tanda-tanda Anda mengalami Quervain Tenosynovitis, Moms.

• Rasa nyeri di pangkal ibu jari.

• Pembengkakan di pergelangan tangan, tepat di bawah ibu jari.

• Kesulitan menggerakkan ibu jari dan pergelangan tangan ketika Anda memegang atau mengangkat sesuatu.

• Sensasi kaku atau terhambat ketika menggerakkan ibu jari.

• Kadang terdengar bunyi "klik" ketika Anda berusaha menggerakkan ibu jari dan pergelangan tangan.

Apabila Moms merasakan gejala-gejala tersebut, disarankan untuk tidak membawanya ke ahli pijat. Proses pemijatan yang salah justru berpotensi menambah parah kondisi pergelangan tangan Anda. Bukan tak mungkin, area yang sakit akan membengkak bukannya sembuh.


Penyebab

Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab Quervain Tenosynovitis. Akan tetapi ada kemungkinan, gangguan otot ini muncul akibat aktivitas berulang saat menggunakan tangan, misalnya menulis, mengetik, dan menggunakan mouse komputer. Moms yang terlalu sering menggunakan telepon genggam juga berpotensi terkena Quervain Tenosynovitis karena biasanya Anda hanya aktif menggunakan ibu jari ketika memainkan smartphone.

Diperkirakan, perilaku berulang ini membuat iritasi lapisan di antara dua tendon pada pergelangan tangan sehingga terjadi pembengkakan yang menimbulkan rasa nyeri dan gangguan saat tangan bergerak. Secara khusus, Quervain Tenosynovitis kerap dialami oleh:

1. Orang berusia 30-50 tahun.

2. Wanita lebih berisiko mengalami Quervain Tenosynovitis ketimbang pria dengan perbandingan 8:1, dan ada kemungkinan berhubungan dengan kehamilan.

3. Moms yang sering melakukan pekerjaan rumah tangga yang melibatkan pergerakan pergelangan tangan dan ibu jari, misalnya menggendong anak serta mencuci pakaian.


Quervain Tenosynovitis Setelah Melahirkan

Quervain Tenosynovitis juga kerap terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan. Biasanya, rasa sakit itu timbul dua atau tiga pekan setelah sang ibu menjalani proses persalinan. Belum diketahui secara pasti mengapa sindrom ini terjadi pada wanita yang baru melahirkan. Akan tetapi, faktor perubahan hormon disinyalir menjadi salah satu penyebab.

Selain itu, seorang ibu tentu akan sering mengangkat dan menggendong bayinya. Gerakan berulang tersebut berpotensi menyebabkan peradangan pada tendon di pergelangan tangan.


Penanganan

Apabila Quervain Tenosynovitis segera ditangani setelah rasa nyeri muncul, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut untuk meredakan gangguan tersebut, yaitu:

1. Menggunakan penyangga tangan selama 4-6 minggu. Penyangga ini berguna untuk mengurangi gerakan tangan yang dapat memperberat peradangan pada tendon.

2. Mengompres pangkal ibu jari dan pergelangan tangan dengan air es kurang lebih 20 menit selama 3 hari dengan frekuensi 3-4 kali dalam sehari.

3. Mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang ringan seperti Ibuprofen guna mengurangi rasa sakit pada pergelangan tangan Anda.

Jika belum terlalu parah, Quervain Tenosynovitis bisa ditangani dengan melakukan terapi. Apabila terapi tak memberikan efek positif, dokter biasanya memberikan suntikan sejenis steroid di pergelangan tangan Anda.

Quervain Tenosynovitis bisa berbahaya jika dibiarkan. Rasa sakit akan merambat hingga lengan dan bagian tubuh lain. Dalam beberapa kasus, penderita Quervain Tenosynovitis harus menjalani operasi agar bagian pergelangan tangan dan ibu jari bisa digerakkan kembali dengan normal tanpa disertai rasa sakit.(Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)