FAMILY & LIFESTYLE

5 Fakta Neuroblastoma, Kanker Sel Saraf pada Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Dari sekian banyak jenis kanker, neuroblastoma adalah salah satu jenis kanker yang cukup sering terjadi pada anak-anak. Mungkin Moms kurang familiar dengan jenis ini, karena neuroblastoma memang tergolong jenis kanker langka jika dibandingkan dengan jenis lainnya.

Dilansir dari Mayo Clinic, neuroblastoma sering muncul di sekitar kelenjar adrenal dan menyerang sel-sel saraf di atas ginjal. Namun penyakit ini juga bisa berkembang di sekitar perut, dada, dan tulang belakang. Kondisi ini bisa dialami oleh bayi baru lahir, namun baru akan terlihat saat balita, yaitu di usia 2-4 tahun.

Untuk meningkatkan kewaspadaan Anda pada neuroblastoma, ketahui beberapa fakta penting di bawah ini, Moms.


1. Kanker Sel Saraf

Menurut penjelasan dokter Eric S. Sandler, MD, di Kids Health, neuroblastoma adalah jenis kanker langka, di mana tumor padat (yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkendali) berkembang di sel saraf khusus yang disebut neuroblast.

Normalnya, ini adalah sel-sel saraf yang belum berkembang dengan baik ini akan menjadi sel saraf yang berfungsi baik. Namun pada neuroblastoma, sel-sel belum 'matang' tersebut justru berubah menjadi sel kanker.

Neuroblastoma lebih sering terjadi pada salah satu kelenjar andrenal di atas ginjal, atau pada jaringan saraf tulang belakang yang membentang dari leher, dada, perut, hingga panggul. Penyakit kanker langka ini dapat menyebar dengan cepat ke organ lain, seperti sumsum tulang, kelenjar getah bening, tulang, hati, serta kulit.


2. Gejala Awalnya Berbeda-Beda

• Perut bengkak dan sakit (jika tumor di perut),

• Nyeri tulang, mata hitam, memar, kulit pucat (jika kanker telah menyebab ke tulang),

• Lemah, kebas, sulit menggerakkan tubuh, sulit berjalan (jika kanker menekan sumsum tulang belakang),

• Mata sayu, pupil mata tidak imbang, kulit merah, terjadi tanda kerusakan saraf di leher atau Horner syndrome (jika kanker di leher),

• Demam dan lebih rewel.


3. Banyak Terjadi pada Bayi

Menurut data American Cancer Society (ACS), neuroblastoma adalah salah satu kanker yang banyak terjadi pada bayi (anak 0-12 bulan). Persentasenya sekitar 6 persen dari seluruh jenis kanker pada anak. Perkiraan ACS, terjadi 800 kasus baru neuroblastoma di Amerika Serikat setiap tahunnya.


4. Banyak Terdiagnosis di Usia Balita

ACS menyebutkan kalau hampir 90 persen kasus neuroblastoma terdiagnosis di usia 5 tahun ke bawah. Tetapi ada juga neuroblastoma yang sudah terdeteksi dengan ultrasound sejak masih di dalam kandungan. Namun menurut ACS, rata-rata usia anak ketika terdiagnosis neuroblastoma adalah 1-2 tahun.


5. Banyak Cara untuk 'Membunuh' Neuroblastoma

Dr. Sandler menyebutkan beberapa cara untuk menyembuhkan anak dari neuroblastoma, yaitu: operasi pengangkatan tumor, terapi radiasi, dan kemoterapi. Namun jika terdeteksi semakin cepat, maka operasi pengangkatan tumor saja biasanya sudah cukup, karena sel jahat tersebut belum menyebar ke bagian tubuh lainnya. (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)