BUMP TO BIRTH

Migrain pada Ibu Hamil, Ini Pemicu dan Cara Atasinya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Masa kehamilan seharusnya menjadi masa yang menyenangkan bagi para Moms. Menantikan Si Kecil yang bakal hadir di antara Moms dan Dads dalam beberapa bulan tentu membawa kebahagiaan tersendiri.

Namun perubahan hormon serta bentuk tubuh, kerap menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi ibu hamil. Selain rasa lelah berlebih serta perubahan mood yang drastis, satu hal yang kerap dikeluhkan para wanita yang tengah mengandung adalah migrain atau yang biasa disebut sakit kepala sebelah.

Migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut dan biasanya terjadi pada satu sisi kepala saja. Migrain merupakan penyakit saraf yang dapat memicu gejala lain seperti mual, muntah, serta sensitif terhadap cahaya maupun suara. Serangan migrain dengan rasa nyeri yang mengganggu dapat berlangsung selama beberapa jam atau bahkan hingga beberapa hari.


Penyebab Migrain pada Ibu Hamil

Pada ibu hamil, migrain bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

1. Fluktuasi hormon

Hormon seperti estrogen bisa memicu migrain. Perubahan hormon estrogen pada tubuh yang kerap terjadi selama kehamilan, menstruasi, dan menopause seringkali memicu terjadinya serangan migrain. Neurotransmiter serotonin juga bisa menjadi penyebab migrain. Saat kadar serotonin rendah, migrain pun bisa terjadi. Inilah alasan mengapan migrain sering terjadi kepada orang yang sedang stres atau kondisi emosionalnya buruk.

2. Fluktuasi tekanan darah

Fluktuasi atau naik-turunnya tekanan darah juga bisa memicu migrain pada sebagai besar wanita. Naiknya tekanan darah bisa memicu terjadinya penyempitan aliran darah pada saraf di otak. Sementara itu, tekanan darah tinggi yang disertai migrain pada ibu hamil bisa menjadi gejala pre-eklampsia yang perlu diwaspadai.

3. Kejang otot

Otot-otot tubuh biasanya akan meregang seiring dengan pertumbuhan janin. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya kejang otot. Dampaknya, tubuh akan mengeluarkan serotonin dan memicu terjadinya migrain.

4. Pola makan yang salah

Pemicu migrain juga bisa disebabkan oleh pola makan yang salah. Konsumsi cokelat, kafein, dan makanan olahan secara berlebihan bisa memicu migrain pada ibu hamil.


Cara Atasi Migrain yang Menyerang

Kala migrain sering datang menyerang, sebaiknya Moms segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencari pemicunya. Jangan minum sembarangan obat yang belum diketahui aman atau tidaknya bagi janin dan kehamilan Anda. Selain itu, Moms juga bisa melakukan beberapa hal berikut guna mengurangi potensi munculnya serangan migrain:

1. Mandi air dingin

Hal ini akan membantu mengendurkan saraf kepala dan membantu menghilangkan migrain karena memiliki efek mati rasa pada rasa sakit yang mendera kepala Anda. Jika tidak suka mandi menggunakan air dingin, Moms juga bisa mengompres kepala saja atau mandi air hangat karena kedua tindakan ini memberi efek yang sama, yaitu membantu rileksasi otot yang tegang.

2. Olahraga ringan

Melakukan olahraga ringan dapat membantu meningkatkan hormon baik di dalam tubuh Anda. Akan tetapi disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna memastikan bahwa latihan rutin yang Anda lakukan aman untuk kehamilan.

3. Bebas dari stres

Ya, karena salah satu pemicu migrain adalah stres, artinya Moms harus bisa mengusirnya jauh-jauh. Caranya? Jalani hari-hari Anda dengan santai. Apabila rasa jenuh datang, Moms bisa berjalan-jalan sejenak ke mal sambil berbelanja kebutuhan bayi dengan pasangan. Anda juga bisa menekuni hobi seperti membaca, berenang, atau mendengarkan musik sambil rileks di tempat tidur.

4. Tidur

Saat rasa sakit di kepala sudah mulai terasa, coba alihkan dengan tidur. Hal ini akan membantu Anda membebaskan diri dari stres atau rasa lelah berlebihan yang bisa menjadi pemicu migrain. Jika Anda tidak dapat tertidur karena rasa sakit, cobalah untuk bermeditasi sebentar guna membantu mengeluarkan hormon tidur. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)