BABY

Bayi Pertama di Amerika Lahir dari Transplantasi Rahim


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, Anda pasti sering mendengar istilah tentang transplantasi atau pencangkokan organ tubuh, yaitu pemindahan jaringan tubuh dari seseorang untuk diberikan ke orang lain, misalnya transplantasi hati atau ginjal.

Dunia medis memang berkembang dengan sangat pesat. Kini, wanita yang mengalami kondisi rahim tidak berfungsi ternyata bisa menjadi seorang ibu dan melahirkan seorang anak, berkat kecanggihan transplantasi rahim.

Seperti dilaporkan oleh Associated Press, The Cleveland Clinic, pusat medis akademik AS yang berbasis di Cleveland, Ohio, dan dimiliki serta dioperasikan oleh Cleveland Clinic Foundation mengabarkan bahwa mereka telah berhasil membantu kelahiran bayi pertama di Amerika yang berasal dari transplantasi rahim.


Apa itu Transplantasi Rahim?

Sama seperti halnya transplantasi hati maupun ginjal, transplantasi rahim adalah pencangkokan rahim dari seseorang dan dipindahkan melalui proses operasi pembedahan ke dalam tubuh orang lain.

Jika umumnya prosedur transplantasi dilakukan untuk memperpanjang usia seorang pasien, maka transplantasi rahim bertujuan untuk bisa meningkatkan peluang seorang wanita untuk hamil. Transplantasi rahim diberikan pada wanita yang mengalami masalah kesehatan dengan rahimnya.


Bayi Lahir dari Transplantasi Rahim

Seperti telah disebutkan di atas, The Cleveland Clinic baru-baru ini menginformasikan bahwa mereka telah berhasil membantu seorang wanita untuk melahirkan bayi yang berasal dari transplantasi rahim. Wanita tersebut memperoleh rahim yang didonorkan dari wanita lain yang telah meninggal.

The Cleveland Clinic sendiri telah melakukan lima transplantasi rahim di mana tiga di antaranya telah berhasil. Adapun dua wanita lainya kini tengah menunggu untuk mencoba kemungkinan hamil dengan rahim yang baru.

"Dengan penelitian ini, kami ingin mengembangkan kesempatan bagi para wanita yang bermasalah pada rahimnya dengan memilih prosedur transplantasi rahim," jelas Dr. Andreas Tzakis MD, ahli bedah dari The Cleveland Clinic.

Dilansir dari CNN, proses transplantasi rahim sendiri memakan waktu sekitar 15 bulan, mulai dari transplantasi hingga kehamilan. Ini merupakan keberhasilan yang kedua, kelahiran seorang bayi dari proses transplantasi rahim dari donor yang telah meninggal. Keberhasilan yang pertama adalah pada tahun 2017 di Brazil.

Proses kelahirannya pun juga tidak terlalu rumit, sama seperti kelahiran biasa. Ibu dan bayi yang dilahirkan bisa meninggalkan klinik 3 hari setelah menjalani operasi caesar. Jadi buat Anda para wanita yang bermasalah hamil karena alasan medis, jangan khawatir, Anda tetap punya peluang besar untuk hamil dan melahirkan bayi. (M&B/SW/Dok. Freepik)