BUMP TO BIRTH

Mengenal Braxton Hicks, Si Kontraksi Palsu


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kontraksi merupakan sensasi paling dahsyat yang dirasakan oleh ibu hamil. Namun, tidak setiap kram kontraksi merupakan indikasi bahwa bayi Anda akan segera lahir, Moms. Memang, menjelang due date, kontraksi biasanya muncul, baik saat Anda tidak beraktivitas, saat Anda merasa lelah sehabis beraktivitas, atau ketika Anda melakukan aktivitas seksual.

Namun, kontraksi sebetulnya tidak hanya terjadi menjelang persalinan, melainkan juga pada minggu-minggu sebelumnya karena dinding rahim menjadi lebih tipis dan peka terhadap rangsangan bahkan gerakan spontan. Salah satu yang mungkin Anda alami adalah kontraksi palsu, atau dikenal dengan istilah Braxton Hicks. Yuk, kita mengenal lebih jauh tentang Braxton Hicks, si kontraksi palsu ini.


Apa Itu Braxton Hicks?

Istilah kontraksi palsu ditemukan oleh John Braxton Hicks, seorang dokter asal Inggris yang pada tahun 1872 meneliti tentang kontraksi secara mendalam. Kontraksi palsu ini, kemudian dikenal dengan Braxton Hicks, ada kalanya mulai dirasakan bumil pada minggu ke-20 dan akan lebih intens saat kehamilan memasuki usia 32-34 minggu atau di minggu-minggu akhir kehamilan.


Cara Mengenali Braxton Hicks

Sebenarnya, rahim telah mengalami kontraksi, yaitu mulai usia kehamilan 7 minggu. Namun karena ukuran rahim pada saat itu belum besar, Anda mungkin tidak terlalu merasakan kontraksi yang terjadi.

Braxton Hicks sendiri ditandai dengan kondisi otot-otot rahim yang mengencang. Moms dapat mengenalinya dengan cara menempelkan tangan di atas perut, lalu merasakan otot perut yang menegang.


Membedakan Braxton Hicks dengan Kontraksi Asli

Banyak bumil yang kesulitan membedakan Braxton Hicks dengan kontraksi asli, apalagi jika kehamilan yang Anda alami adalah yang pertama kalinya. Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara membedakan braxton Hicks dengan kontraksi persalinan yang sebenarnya.

Ditilik dari rasa nyerinya, Braxton Hicks memang amat mirip dengan kontraksi sungguhan, yakni seperti nyeri saat kram haid. Namun durasi maupun jarak antara 1 kontraksi dengan kontraksi berikutnya sama sekali tidak mengenal pola keteraturan seperti pada kontraksi sebenarnya.

Artinya, waktu kemunculan kontraksi palsu tak bisa diprediksi, bisa saja muncul setiap 30 menit atau bahkan 1-2 jam dengan durasi sekitar 30 detik.

Ciri lain yang membedakan, nyerinya lebih terasa di perut bagian bawah, bukan menyeluruh seperti pada kontraksi sungguhan. Untuk memastikan, dokter akan memeriksa apakah sudah ada pembukaan mulut rahim, kepala bayi sudah turun, dan sudah ada penipisan serviks.


Yang Perlu Anda Lakukan

Braxto Hicks tetap bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada bumil. Untuk mengatasinya, ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan Moms, yaitu:

• Ambil napas dalam. Teknik relaksasi seperti mengambil napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan bisa Anda lakukan untuk membuat tubuh merasa lebih nyaman.

• Mandi air hangat. Cara ini juga bisa membuat tubuh Anda merasa relaks. Mandilah dengan air hangat sekitar 30 menit.

• Mengubah posisi. Jika Anda mengalami Braxton Hicks saat beraktivitas, segeralah beristirahat. Sebaliknya, jika kontraksi menyerang saat Anda sedang duduk, cobalah untuk berdiri dan berjalan-jalan sejenak.


Waspada Jika...

Braxton-Hicks memang dapat Anda alami sewaktu-waktu dan tidak berbahaya. Meskipun begitu, kontraksi ini perlu dicermati serius jika dirasakan lebih dari 4 kali dalam tenggang waktu 1 jam, dibarengi rasa sakit pada punggung, perut, dan panggul, serta adanya vlek yang keluar dari vagina. Bila hal-hal tersebut terjadi, segera hubungi dokter Anda. (M&B/SW/Dok. Freepik)