TOODLER

Kenapa Balita Tidak Bisa Diam? Ini Penjelasannya, Moms


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, mungkin Anda seringkali mengeluh jika Si Kecil tidak bisa diam. Mereka selalu bergerak, memegang semua benda, dan bertanya macam-macam.

Sebenarnya, tidak bisa diam macam ini sangat baik dan bermanfaat. Lely Tobing, Mont, Dipl Bba, ahli pendidikan anak usia dini, menjelaskannya untuk Anda.


Batita yang Berkembang

Pada dasarnya, di usia 1 hingga 3 tahun, Si Kecil sedang bersemangat mencoba berbagai aktivitas. Pada usia ini, Si Kecil mulai mengembangkan banyak keterampilan motorik kasar, seperti semakin kuat berjalan, berlari, naik tangga, dan lain sebagainya. Jadi tidak usah heran bila ia sangat senang mempraktikkan kemampuannya itu.

Setiap anak memiliki keingintahuan terhadap berbagai macam benda yang ada di sekelilingnya. Mereka senang memegang dan mengamati benda-benda itu. Ibarat peneliti cilik, mereka bereksperimen dengan semua benda itu, misalnya mencoba menyusun buku-buku Anda menjadi rumah bonekanya.

Bagi orang dewasa, tindakan para batita ini mungkin dianggap berlebihan. Padahal, dengan memberikan kesempatan untuk bereksperimen akan membantu mengembangkan kecerdasan Si Kecil.

"Orang tua biasanya khawatir anaknya cedera sehingga melarangnya melakukan banyak hal. Padahal, untuk membantu melatih keterampilan dan kecerdasannya, orang tua harus memberikan ruang gerak yang aman, sehingga anak tidak terlalu sering mendengar larangan. Kata 'Jangan' akan membuat rancu dengan situasi yang berbahaya yang mungkin ditemui si anak kelak," jelas Lely Tobing.


Belajar dari Lingkungan Sekitar

Lingkungan bisa menjadi guru atau pemberi stimulasi bagi perkembangan anak yang tidak kalah penting dengan pendidikan formal. Lingkungan akan membantu Si Kecil meningkatkan pengetahuan akan dunia sekitar dan pengetahuan lain yang terkait.

Anda bisa memakai unsur alam seperti air dan pasir untuk mengembangkan kemampuan dan kecerdasan Si Kecil, misalnya menciptakan permainan mencampur pasir dengan air untuk mengajarkan pemahaman awal tentang hubungan sebab dan akibat serta melatih imajinasinya.

"Biarkan Si Kecil belajar dengan bermain. Permainan yang tepat bisa memberikan pembelajaran yang baru dan keceriaan untuknya. Jika ia senang, maka ia akan memiliki keinginan untuk mengulang permainan tersebut. Pengulangan akan menguatkan ingatannya dan menambah ilmu serta meningkatkan rasa percaya dirinya kelak," kata Lely tobing.


Berikan Juga Dukungan Nutrisi Seimbang

Dukungan yang optimal untuk Si Kecil sangat penting agar ia senantiasa aktif belajar. Selain menciptakan lingkungan bermain yang aman, menyediakan sarana permainan, dan memberinya waktu untuk bermain, orang tua juga harus memberikan dukungan nutrisi yang seimbang.

"Dukungan gizi yang baik memang sangat penting untuk membentuk kecerdasan dan pertumbuhan fisik yang optimal. Saran saya, sajikan menu bergizi yang banyak mengandung protein, seperti daging, telur, dan susu dengan kandungan yang baik, agar dapat mendukung gizi secara optimal," saran Lely Tobing.

Dengan dukungan yang menyeluruh, Anda tidak perlu lagi mengkhawatirkan tumbuh kembang Si Kecil . Ia pasti akan sehat, kuat, dan cerdas, Moms! (M&B/SW/Dok. Freepik)