Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, imunisasi adalah pilihan terbaik untuk mencegah penyakit. Meskipun begitu, Anda mungkin pernah mengalami saat Si Kecil seharusnya diimunisasi, tetapi terhambat karena kondisi tubuhnya sedang tidak fit. Anda pun memutuskan lebih memilih menunggu Si Kecil sehat terlebih dulu.
Hal ini bisa jadi berakibat membuat jadwal imunisasinya berantakan. Lalu, bagaimana mengejar jadwal imunisasi yang tertunda? Berapa banyak antrean suntikan yang harus diterima Si Kecil? Yuk, berkenalan dengan inovasi vaksin kombinasi yang praktis dan memudahkan Anda. Ini bisa jadi solusi buat Anda dan Si Kecil, Moms.
Vaksin Kombo: 3, 4, 5, atau 6?
Sebenarnya, Anda telah mengenal jenis vaksin kombinasi ini sejak lama. Vaksin kombinasi atau yang lebih populer dengan vaksin kombo merupakan jenis vaksin yang sudah ada dalam bentuk gabungan beberapa vaksin saat diproduksi.
Di dalam 1 dosis suntikan terdapat beberapa vaksin atau antigen yang berbeda. Jenis ini terdiri dari gabungan beberapa vaksin tunggal untuk mencegah penyakit yang berbeda, sehingga beberapa jenis vaksin dapat diberikan pada waktu atau lokasi suntikan yang sama. Vaksin tunggal telah diteliti satu per satu dan diuji masing-masing. Misalnya, toksoid tetanus (T), toksoid difteri (D), dan kuman pertusis (P) yang dimatikan. Jadi, apabila ketiganya disatukan menjadi vaksin trivalen DPT.
Maka, vaksin kombinasi ini bisa dikatakan dibuat dengan menggabungkan beberapa toksoid yang membutuhkan zat adjuvan yang sama, yaitu zat kimia garam aluminium. Dengan penambahan zat adjuvan ini, antibodi yang terbentuk menjadi lebih tinggi, sehingga interval suntikan bisa diperpanjang.
Suntikan vaksin kombinasi ini dijadwalkan dengan interval 6-8 minggu, harus dalam kesatuan 3 kali suntikan berulang yang kemudian disebut 'suntikan dasar'. Ketiga suntikan tersebut diperlukan untuk membangkitkan dasar kekebalan tubuh dan harus diulang lagi setahun kemudian.
Praktisnya Vaksin Heksavalen
Jenis vaksin lain yang bisa diberikan kepada Si Kecil adalah vaksi heksavalen. Kandungannya terdiri dari 6 vaksin berbeda, yaitu difteri, pertusis, tetanus, haemophilus influenzae tipe B (Hib), hepatitis B, dan human papilloma virus (HPV).
Menurut Prof. Dr. dr. Sri Rezeki S Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin yang diberikan secara kombinasi tetap efektif, bahkan memiliki banyak keuntungan. Vaksin ini akan mempermudah atau mengurangi jadwal kunjungan ke klinik, mempersingkat jadwal konsultasi, menghemat biaya, juga mengurangi jumlah suntikan.
Jadi, pemberian vaksin kombo seperti heksavalen dapat diberikan secara stimulan, yaitu pemberian beberapa jenis vaksin dalam waktu yang sama di tempat suntikan yang berbeda. Pemberian simultan ini pun dapat mengejar imunisasi yang terlambat.
Moms pun tidak perlu meragukan keefektifan dan keamanan dari vaksi kombo ini. Saat riset pembuatannya, vaksin kombo telah diuji dan dibandingkan dengan vaksin tunggal. Hasilnya, vaksin kombo tetap efektif dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)