BABY

Perkembangan Fisik Bayi dari Kepala sampai Kaki


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Jika diperhatikan, perkembangan fisik bayi Anda mengikut satu pola: berawal dari kepala sampai ke kaki. Menurut John J. Fisher, dalam bukunya Johnson-Johnson from Baby to Toddler, perkembangan fisik bayi Anda berlangsung dari atas ke bawah. Bayi mulai memiliki kontrol yang baik pada kepala dan leher sebelum lengan dan tangan, badan, serta paha dan kaki. Mau tahu informasi lebih lengkapnya, Moms? Yuk, intip tahapan perkembangan Si Kecil!


Kepala

(6-8 minggu)


Awalnya, semua otot tubuh bayi Anda masih lemah, termasuk kepala yang hanya bisa menghadap ke atas. Namun, setelah 1 bulan, ia sudah mulai bisa menegakkan kepalanya untuk waktu yang singkat. Hal ini didukung oleh perkembangan otot lehernya yang sudah agak kuat.

Jika Anda menengkurapkannya, ia akan berusaha menoleh ke kiri dan ke kanan. Saat terbaring, ia juga akan berusaha mengangkat kepalanya. Di usia ini, mata si bayi pun akan mulai bisa fokus dengan lebih baik. Ia juga sudah dapat mengenali wajah Anda dalam jarak pandang yang dekat. Penglihatannya yang lebih baik itu membuat ia sering melihat ke sekelilingnya, sambil menggerakkan kepala semampunya.


Tangan

(3-4 bulan)


Setelah mampu mengontrol gerakan kepalanya, bayi Anda akan mulai berusaha untuk mengoordinasikan dan menggunakan tangannya dengan baik. Jika Anda membaringkannya dengan mainan yang bergantung di atas kepalanya, maka tangannya berusaha menggapai mainan tersebut. Jika jaraknya tidak terlalu jauh, sesekali ia dapat menggapainya.

Pada masa ini, Anda harus mengawasinya lebih ketat lagi karena ia mulai memasukkan apa saja yang ia pegang. Beri ia mainan tumpul yang tidak mengandung zat berbahaya.


Torso

(4-6 bulan)


Di usia ini, perkembangan otot bayi turun pada bagian torso. Bayi mulai mampu menahan dirinya dengan posisi tripod, yaitu duduk dengan bantuan tangan untuk menopang sebagian berat tubuhnya. Sesekali ia mulai bisa menahan tubuhnya sendiri dan berusaha berputar. Ia juga mulai belajar menyeimbangkan seluruh tubuhnya.

Di masa ini pula, ia mulai berguling-guling sambil berbaring dan menegakkan kepalanya. Ketika torsonya sudah benar-benar kuat, ia mampu duduk dengan posisi benar dengan kepala tegak, tanpa bantuan. Tangannya pun bisa bergerak bebas.


Badan

(7-11 bulan)


Sambil belajar duduk, bayi Anda mulai belajar mengoordinasikan gerakan tangan dan lutut mulai usia tujuh bulan. Sebagian besar bayi mulai merangkak. Inilah cara pertama bayi Anda untuk bergerak efektif tanpa bantuan orang lain. Setelah berhasil mengoordinasikan tangan dan lututnya dengan gerakan maju, ia mulai mencoba gerakan mundur. Gerakan-gerakan itu sebenarnya juga melatih otot-otot kakinya agar siap berjalan pada tahap selanjutnya.


Kaki

(12-14 bulan)


Inilah puncak perkembangan otot tubuh bayi Anda. Pada usia 12 bulan, otot-otot kakinya mulai kuat sehingga ia bisa melangkah. Awalnya, ia membutuhkan bantuan tembok atau tangan Anda. Jangan lepaskan pengawasan Anda darinya karena ia akan sering terjatuh. Ada baiknya, saat belajar berjalan, Anda melepaskan sepatunya agar ia dapat merasakan tekstur lantai. Hal ini akan membantu keseimbangannya sehingga ia bisa belajar berjalan lebih baik.

Perlu Anda ingat, perkembangan setiap anak berbeda-beda ya, Moms. Kemampuan berjalannya tidak hanya tergantung pada otot, tetapi juga kematangan sarafnya yang akan membuat tubuhnya lebih seimbang. Namun, jika saat mencapai usia 18 bulan Si Kecil belum mampu berjalan, ada baiknya dikonsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan terapi fisik atau fisioterapi. (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)