Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kebanyakan ibu biasanya mulai galau ketika Si Kecil belum banyak berujar dengan jelas diusianya yang memasuki 2 tahun atau bahkan lebih. Mereka pun mulai mengkhawatirkan perkembangan bicara Si Kecil. Apakah Si Kecil mengalami keterlambatan bicara? Pertanyaan tersebut tentu mengganjal dalam hati para ibu.
Keterlambatan bicara pada anak memang seringkali menimbulkan kecemasan orangtua. Data dari sumber Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan, keterlambatan bicara dan bahasa dialami oleh 5-8 persen anak usia pra-sekolah.
Menurut Marilyn Agin, M.D., salah satu penulis The Late Talker, sejak usia 12 bulan, umumnya Si Kecil mulai dapat mengucapkan kata “mama” dan “papa” dan mengerti maknanya. Ia juga menengok apabila namanya dipanggil dan mengerti beberapa perintah sederhana. Pada usia ini, ia juga suka menirukan kata atau bunyi yang didengarnya. Setelah usia 2 tahun, umumnya Si Kecil mulai bisa menggunakan kalimat yang mengandung 2-3 kata atau lebih. Mereka juga mulai mengenali nama beberapa benda yang sering ditemui, warna, kata kerja, kata sifat, dan tak jarang mereka bersenandung atau bernyanyi. Beranjak usia 4 tahun, Si Kecil seharusnya sudah dapat menceritakan dengan lancar tentang apa yang dialaminya.
Apabila Anda ragu dengan perkembangan Si Kecil setelah melihat penjelasan di atas, konsultasikan segera kecemasan Anda kepada dokter anak. Gejala kemunduran dalam kemampuan bicara ataupun bersosialisasi seharusnya perlu diperhatikan agar Si Kecil dapat berkembang dengan optimal. (Aulia/DMO/Dok. M&B)