FAMILY & LIFESTYLE

Makna Hari Kartini dan Cara Mengajarkannya pada Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, sosok Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat, atau lebih dikenal dengan nama R.A. Kartini, memang tidak bisa dianggap sekadar perempuan biasa. Tanpanya, mungkin kesetaraan gender dan semangat kemajuan kaum perempuan tidak akan terasa hingga sekarang.

Untuk memperingati perjuangannya, setiap tanggal 21 April dijadikan sebagai Hari Kartini. Nah, agar Si Kecil juga bisa merasakan euforia Hari Kartini, biasanya sekolah-sekolah mengadakan lomba pakaian adat atau karnaval (mungkin tidak ada perayaan semacam ini untuk tahun ini karena pandemi corona ya, Moms). Tapi sebenarnya lebih dari itu, kita juga bisa mengenalkan kepada Si Kecil apa makna yang lebih dalam di balik perayaan tersebut.

Sikap yang bisa Diteladani dari Kartini

Di rumah, Moms juga bisa mengenalkan kepada Si Kecil sikap-sikap yang bisa diteladani dari Kartini, seperti:

1. Cinta tanah air

Kartini adalah sosok perempuan yang tidak pernah gentar menghadapi hal-hal yang menghalangi dirinya untuk maju dan membangkitkan semangat perempuan Indonesia. Ia pun sangat bangga akan budaya bangsa Indonesia.

2. Kemandirian

Sejak kecil, Kartini sudah dikenal sebagai anak yang mandiri. Ia mengajarkan para perempuan untuk melakukan yang terbaik dan jangan manja selama kita masih mampu melakukannya sendiri.

3. Sederhana dan tidak sombong

Meskipun lahir dari kalangan bangsawan, Kartini merupakan perempuan yang sederhana, bersahaja, dan tidak mau menggunakan status dan derajatnya untuk menindas kaum di bawahnya. Bahkan, ia sangat mudah berbaur dengan berbagai kalangan.

4. Cerdas dan berwawasan luas

Kartini tidak pernah berhenti belajar dan merasa bahwa pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan. Meskipun ia sudah tidak sekolah lagi, ia tetap belajar secara mandiri melalui buku-buku dan koran-koran yang ia baca setiap harinya. Tidak heran jika ia berhasil mendirikan sekolah perempuan pertama di Jawa dan menjadi guru untuk mengajarkan membaca, menulis, menjahit, memasak, dan berbagai keterampilan lainnya.

5. Berani dan optimis

Menurut Kartini, semua perempuan memiliki kesempatan untuk 'melihat dunia'. Ia juga optimis bahwa perbuatan kecilnya tersebut bisa berdampak besar di masa depannya. Meskipun hanya bersekolah sampai tingkat SD, Kartini tetap gigih untuk mewujudkan mimpinya menjadi orang yang cerdas dan sukses. Ia memiliki semangat untuk memajukan kaum wanita agar tidak dipandang rendah ke depannya.

6. Hormat pada orang tua

Meski memiliki pemikiran yang berbeda dengan pandangan hidup, Kartini tetap santun dengan menghormati sikap dan keputusan orang tuanya. Ia tetap menurut dan menghargai keputusan ibunya yang melarangnya untuk bersekolah karena saat itu sekolah bukan hal yang utama untuk perempuan.

Mengajarkan Nilai-Nilai Positif

Nah, untuk mengajarkan nilai-nilai positif yang dimiliki Kartini ini pada Si Kecil, Anda dapat melakukan hal-hal berikut, Moms:

1. Membacakan buku cerita tentang R.A. Kartini

Bacakan cerita sederhana mengenai pejuangan Kartini dengan versi yang sederhana dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Biarkan Si Kecil bertanya tentang apa yang ingin ia ketahui dan siapkan jawaban untuknya. Anda bisa menceritakannya di saat-saat santai atau menjelang tidur.

2. Jelaskan tentang emansipasi

Tentunya dengan bahasa yang mudah ya, Moms. Anda bisa memberikan contoh sederhana, misalnya perempuan dan laki-laki itu sama-sama harus giat belajar, perempuan itu tidak boleh mudah menangis, harus tangguh, dan sebagainya. Anda juga bisa memberi contoh akan peran yang berbeda antara Anda dan suami, tapi tetap saling membantu dan melengkapi. Meski tentunya Si Kecil belum mengerti persis apa itu 'emansipasi', dengan adanya contoh-contoh nyata kelak ia bisa menyikapi 'emansipasi' tersebut dengan bijaksana.

3. Berikan anak motivasi untuk mengembangkan bakatnya

Moms bisa menjadikan momen Hari Kartini untuk memotivasi Si Kecil agar terus semangat mengasah kemampuannya. Jelaskan padanya bahwa di zaman Kartini dahulu, ia belum memiliki alat tulis yang bagus atau buku berwarna-warni, namun semangat Kartini untuk belajar tidak pernah padam.

4. Jadilah role model

Meskipun gerakan emansipasi menginginkan adanya persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan, ini bukan berarti seorang ibu lupa akan kewajibannya mengurus rumah tangga. Jika Moms adalah seorang ibu bekerja, tunjukkan pada Si Kecil bahwa meskipun bekerja, Anda tetap memberikan kasih sayang kepadanya dan berusaha melakukan berbagai tugas rumah tangga seperti memasak dan menyuapi Si Kecil, menyiapkan keperluan sekolahnya, merawatnya di kala sakit, menemaninya bermain, juga menghormati suami. Dengan begini, anak akan mengerti bahwa Moms bisa menjalankan peran ganda mengurus rumah sekaligus bekerja di kantor seperti ayahnya.

5. Ajak Anak menghadiri peringatan Hari Kartini

Biasanya setiap tanggal 21 April sekolah-sekolah maupun tempat Moms tinggal memperingati Hari Kartini dengan mengadakan acara seperti karnaval menggunakan baju adat dan aneka lomba seperti menggambar, menari, atau fashion show anak (mungkin tidak ada perayaan semacam ini untuk tahun ini karena pandemi corona ya, Moms). Karena dikemas dengan cara yang seru dan menyenangkan, Si Kecil biasanya akan lebih mudah tertarik. Jika ia sudah menikmatinya, tentunya akan lebih mudah baginya untuk tertarik mempelajari lebih jauh tentang makna peringatan hari Kartini tersebut.

6. Bicara soal cita-cita

Tanyakan pada Si Kecil cita-citanya dan biarkan ia menceritakannya. Jika Si Kecil mungkin berkata, "aku ingin jadi polisi, tapi aku kan perempuan," katakan padanya bahwa ia bisa menjadi polisi walaupun ia seorang perempuan. Tekankan bahwa ia bisa meraih apa pun yang ia inginkan asal terus berusaha dan pantang menyerah, seperti apa yang Kartini lakukan dahulu.

Selamat Hari Kartini! (Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)