TOODLER

5 Langkah Mengurangi Perilaku Agresif pada Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Beberapa anak bisa bersikap sangat agresif jika sedang marah, frustrasi, atau mengalamibad mood. Kalau sudah begini, duh, anak bisa membentak, menggigit, atau bahkan memukul orang lain. Sikap seperti ini normal nggak sih?

Agresif dapat diartikan sebagai perilaku yang cenderung ingin menyerang, baik secara fisik maupun emosional. Namun pada anak-anak, terutama balita, perilaku agresif masih dianggap normal karena Si Kecil masih belum mampu mengontrol emosinya.


Tidak Bermaksud Menyakiti

Ketika anak bersikap agresif, ternyata ia tidak bertujuan untuk menyakiti orang lain lho, Moms. Lalu kenapa ia begitu? Ternyata ini dilakukan untuk mendapatkan tujuan yang ingin ia capai, seperti minta dibelikan barang tertentu.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, Psi, seorang psikolog anak dan keluarga. Menurut psikolog yang akrab disapa Nina ini, sikap agresif ini sangat normal jika terjadi pada anak-anak usia balita.

"Pada dasarnya, anak balita memang bisa berperilaku agresif. Bahkan ada penelitian yang menyebutkan bahwa puncak agresivitias di usia anak itu adalah sekitar usia 30-42 bulan. Setelah usia tersebut, justru perilaku agresif agak berkurang," jelas Nina.


5 Cara Mengurangi Sikap Agresif

Menurut Nina, pengetahuan anak balita tentang cara mendapatkan tujuan masih terbatas. Karena itu, perilaku agresif pada anak balita bisa dikurangi. Di sinilah peran Anda sebagai orang tua untuk mengajarkan dan melatih Si Kecil menjadi semakin krusial. Ikuti 5 cara mudah berikut ini untuk mengurangi perilaku agresif Si Kecil yuk, Moms.

1. Minta tolong ambilkan

Si Kecil merasa frustrasi karena tidak bisa mengambil barang di atas meja. Anda bisa mengajarinya agar ia meminta tolong pada orang lain untuk mengambilkan barang tersebut.

2. Meminjam

Si Kecil ingin sekali bermain dengan mainan yang masih dipegang kakaknya atau anak lain. Anda bisa mengajarkan anak untuk meminjam dengan sopan.

3. Menerima penolakan

Bagaimana jika barang yang dipegang anak lain tersebut tidak diberikan pada anak Anda? Dengan kata lain, anak tersebut menolak permohonan anak Anda untuk meminjam mainan. Nah, Anda bisa mengajarkan Si Kecil untuk menerima penolakan. Carilah hal atau permainan lain yang lebih mengasyikkan untuk dirinya.

4. Mengatur emosi

Anda bisa mengajarkan anak untuk menunda keinginannya supaya ia bisa belajar untuk mengatur emosinya.

5. Meminta dengan cara yang tepat

Anak balita memang belum tahu apa yang dibutuhkannya. Apa yang ia lihat, ia pasti menginginkannya. Jika tidak dipenuhi keinginannya, biasanya Si Kecil langsung mengamuk atau tantrum. Untuk itu, ajarkan bahwa ia tidak bisa mendapatkan semua hal yang ia inginkan. Apalagi jika memintanya dengan cara yang tidak tepat. Ajarkan ia cara meminta barang dengan sopan ya, Moms. (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)