TOODLER

Dongeng-Dongeng untuk Ajarkan Anak tentang Moral


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sejak Anda hamil, membacakan buku untuk Si Kecil menjadi satu kegiatan yang sangat penting. Sebab, hal ini bisa membuatnya terbiasa mendengarkan cerita hingga ia sendiri tertarik untuk membaca buku saat besar nantinya.

Membacakan buku dongeng anak-anak pun tak hanya menstimulasi kemampuannya dalam berbahasa dan berbicara. Anda juga bisa memberikan pesan moral atau kebaikan yang didapat dari beragam cerita tersebut dan diterima Si Kecil.

Membiasakan anak untuk membaca sejak dini merupakan salah satu langkah untuk menciptakan Indonesia Gemar Membaca. Dan untuk menyambut Hari Buku Anak yang jatuh setiap tanggal 2 April, Moms bisa membacakan dongeng dengan pesan moral yang baik untuk Si Kecil. Berikut rekomendasi beberapa cerita yang bisa Anda bacakan untuk balita, Moms.


1. Beruang Kutub dan Panda (Panda & Polar Bear)

(Matthew J. Baek)

barnesandnoble.com


Alkisah, ada dua ekor beruang. Yang satu adalah beruang panda, yang satu lagi beruang kutub. Sesuai dengan namanya, beruang panda tinggal di daerah yang hijau berumput, dan beruang kutub tentu saja tinggal di daerah bersalju. Keduanya terpisah oleh sebuah tebing yang sangat tinggi dan rasanya tak mungkin mereka bertemu.

Namun, beruang kutub merasa penasaran akan apa sebenarnya yang ada di balik tempat tinggalnya yang bersalju itu. Saking penasarannya, ia berjalan sampai ke tepi tebing itu dan "…bluk! bluk! bluk!" ia terjatuh ke tempat yang berlumpur. Ow, rupanya di tempat ia jatuh itu ia bertemu dengan beruang panda. Mereka pun lalu berkenalan dan menjadi teman akrab.

Moral Cerita: Si Kecil bisa memahami bahwa "perbedaanlah yang membuat orang-orang menjadi menarik". Beruang kutub dan panda memang tampak serupa secara fisik, namun nyatanya mereka memiliki banyak perbedaan setelah saling mengenal. Si Kecil pun bisa belajar bahwa setiap orang memang berbeda-beda namun tetap bisa saling berteman satu sama lain.


Baca juga: Moms, Ini Rekomendasi Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak


2. Prasangka Moka

(Sekar Sosronegoro)


bukutoleransi.com


Moka adalah seekor monyet kecil. Suatu hari, ia dimintai tolong oleh ayahnya untuk pergi ke rumah sang nenek guna mengantarkan buah-buahan segar. Namun dalam perjalanan, Moka tiba-tiba lupa dengan arah atau rute menuju rumah sang nenek.

Saat itu pun, banyak binatang yang menawarkan diri untuk membantu Moka menemukan rumah sang nenek. Namun, Moka merasa ragu karena ia pernah mendengar hal-hal negatif mengenai binatang-binatang tersebut. Ia pun berpikir, haruskah menolak bantuan yang ditawarkan padanya atau memilih jalan sendiri saja.

Moral Cerita: Si Kecil dapat belajar mengenai toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain. Ia pun diharapkan juga tidak menilai seseorang hanya karena kabar atau prasangka dari pihak di sekitarnya tentang hal-hal negatif yang orang lain miliki.


3. Bunga dan Burung Cendrawasih

(Ana P. Dewiyana)

mizanstore.com


Bunga adalah gadis cilik yang berasal dari Papua dan tinggal bersama kakek dan neneknya. Ia pun gadis yang sangat ceria serta suka menyanyikan lagu dari daerah Papua, Apuse. Lagu ini ia nyanyikan ketika merindukan sang ibu, yang tinggal di Teluk Doreri.

Nyanyian Bunga ternyata menarik perhatian Burung Cenderawasih. Keduanya pun kemudian berteman, dan burung Cenderawasih berjanji untuk mempertemukan Bunga dengan ibunya di Teluk Doreri. Mereka pun akhirnya melakukan perjalanan, sambil bernyanyi bersama.

Namun setibanya di Teluk Doreri, Bunga tak melihat keberadaan ibunya. Burung Cenderawasih pun berusaha menghibur Bunga. Sampai akhirnya, sang ibu muncul lalu Bunga pun mengajaknya untuk tinggal bersama kakek dan neneknya.

Moral Cerita: Si Kecil diajak untuk mengenal tentang perpisahan, yang memang dapat memicu kecemasan anak-anak. Dari buku ini anak belajar bahwa meskipun perpisahan adalah hal yang tak terhindarkan dalam hidup, selalu akan ada perjumpaan kembali. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)