BUMP TO BIRTH

Waspada! Ibu Hamil Juga Bisa Alami Stroke


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, tahukah Anda bahwa ibu hamil berisiko terkena stroke? Hal ini dapat terjadi, terutama jika ia memiliki pola hidup yang tidak sehat sebelum hamil. Bahkan, penyakit ini jadi salah satu penyebab angka kematian yang cukup tinggi di Indonesia dan meningkat setiap tahunnya.

Risiko bumil alami stroke ini diungkapkan dalam studi yang dipublikasikan di Journal of American Heart Association. “Jika seseorang sudah relatif sehat sebelum hamil, maka risiko stroke saat hamil tidak akan terlalu tinggi,” ujar Dr. Elena Kuklina dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Penyebab Utama Stroke pada Ibu Hamil

Dr. Kuklina menuturkan kondisi yang ada saat ini adalah banyak perempuan yang sudah memiliki faktor risiko stroke sebelum kehamilan, di antaranya diabetes, hipertensi, obesitas, dan penyakit jantung bawaan (PJB) yang ia alami. Risiko tersebut akan berlipat saat hamil, karena kehamilan sendiri merupakan salah satu faktor seorang perempuan bisa terkena stroke. Inilah alasan mengapa kasus stroke pada bumil meningkat tajam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, ada tiga hal penting yang membuat ibu hamil memiliki risiko terkena stroke, seperti dituturkan oleh beberapa ahli. Pertama, adanya peningkatan tekanan darah akibat eklampsia dan pre-eklampsia. Kedua, risiko pembekuan darah meningkat. Ketiga, muncul rasa sakit di kepala atau migrain yang parah.

Gejala yang Timbul

Setelah mengetahui penyebab dan pemicunya, Moms tentu perlu mengetahui gejala dari stroke yang bisa terjadi saat hamil. Berikut di antaranya:

1. Penglihatan ganda atau mulai kabur

Penglihatan mulai kabur terjadi karena adanya tekanan darah tinggi sebagai akibat dari sindrom posterior leukoencephalopathy reversibel. Sedangkan penglihatan ganda menjadi gejala stroke yang langka terjadi, tetapi bisa berpengaruh pada aneurisma otak (penggembungan arteri otak).

2. Sakit kepala

Rasa sakit di kepala yang tak kunjung hilang disertai lemas dan mati rasa menjadi gejala stroke. Kondisi yang berbahaya, jika Anda mengalami sakit kepala thunderclap atau rasa sakit yang parah dan datang tiba-tiba, namun belum pernah dialami sebelumnya.

3. Migrain atau vertigo

Tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat memengaruhi fungsi pembuluh darah di daerah belakang otak. Akibatnya, akan terasa sakit di kepala sebelah (migrain) hingga vertigo.

4. Kejang-kejang

Gejala stroke yang paling umum dan bisa terjadi pada stroke jenis apa pun adalah kejang-kejang. Kondisi ini terjadi apabila tekanan darah meninggi.

5. Merasa kebingungan, linglung, dan lesu

Pembengkakan di dalam otak atau pendarahan hebat yang terjadi dapat membuat ibu hamil merasa kebingungan, bahkan terlihat linglung dan lesu.

Stroke Bisa Dicegah!

Sayangnya, penyakit stroke yang dialami oleh ibu hamil tergolong sulit untuk diobati. Sebab, dikhawatirkan penanganan secara medis yang dilakukan dapat berdampak pada tumbuh kembang janin. Dan hingga saat ini, belum banyak informasi mengenai pengaruh obat-obatan stroke pada ibu hamil.

Karena itu, pencegahan menjadi cara paling tepat untuk menghindari stroke selama kehamilan. Bumil dianjurkan untuk tetap aktif dalam berkegiatan, menghindari stres, serta melakukan pola hidup yang sehat. Pastikan juga untuk rutin berkonsultasi dengan dokter, terutama untuk menurunkan risiko eklampsia dan pre-eklampsia yang dapat terjadi pasca persalinan. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)