BABY

Moms, Ini Cara Menyimpan MPASI yang Aman dan Benar


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, saat bayi sudah berusia di atas 6 bulan, Anda sudah boleh memberinya makanan pendamping ASI (MPASI). Nah, bagaimanakah MPASI yang sehat untuk Si Kecil?

Menurut dr. Rouli Nababan Sp.A dari KiddieCare Center, Jakarta, MPASI yang baik adalah yang kaya akan kalori, protein, dan mikronutrien (terutama zat besi, zinc, kalsium, vitamin, dan asam folat). Selain itu, MPASI juga sebaiknya disukai Si Kecil, mudah ditelan, serta mudah disiapkan.

Yang perlu diperhatikan, MPASI juga harus diolah dengan bersih dan aman untuk bayi. Nah, agar terjaga kebersihan dan keamanannya, umumnya Moms akan memberikan MPASI rumahan (home made) buat buah hati Anda.

Agar lebih praktis, para ibu, terutama bagi Anda yang bekerja, biasanya membuat MPASI dalam jumlah cukup banyak, lalu disimpan untuk nantinya diberikan pada Si Kecil. Masalahnya, penyimpanan makanan berkaitan erat dengan kandungan nutrisi dan kehigienisan makanan. MPASI yang tidak tersimpan dengan baik berisiko kehilangan nutrisi penting yang terkandung di dalamnya.

Lalu bagaimana menyimpan MPASI yang baik dan aman? Berikut caranya yang perlu Anda pahami ya, Moms.


Cara Aman Menyimpan MPASI

Bagi Moms yang tidak mau repot, Anda tetap bisa membuat MPASI dalam jumlah yang cukup banyak untuk kemudian disimpan, kok. Namun, setelah MPASI untuk Si Kecil selesai dimasak, dinginkan makanan, lalu tuang ke dalam ice cubes (cetakan es batu) atau wadah-wadah kecil, lalu simpan di dalam freezer ya, Moms. Ini ketentuan penyimpanan yang mesti Anda perhatikan:

• Sesuaikan cube atau wadah dengan porsi makanan Si Kecil, misalnya satu porsi MPASI untuk Si Kecil ditaruh di dalam 1 cube atau wadah.

• Saat Anda mengeluarkan 1 cube atau wadah tersebut untuk diberikan pada bayi, pastikan semuanya habis dimakan Si Kecil. Jika ada sisa, jangan taruh sisanya kembali ke freezer karena berisiko mengundang bakteri dari bekas air liur yang telah menempel di makanan.

• Jangan lupa memberikan label pada cube atau wadah bertuliskan keterangan isi dan tanggal yang disesuaikan dengan jadwal MPASI Si Kecil.

• Untuk durasi penyimpanan, MPASI yang diolah dengan cara dimasak tidak disarankan disimpan lebih dari seminggu karena dikhawatirkan akan berubah rasanya. Sedangkan untuk MPASI dari buah, Moms bisa menyimpannya lebih lama.


Mencairkan dan Memanaskan MPASI

Cara memberikan MPASI yang sudah disimpan di dalam freezer juga simpel kok, Moms. Saat akan memberikan makanan pada Si Kecil, ambil MPASI dari dalam freezer dan taruh di kulkas bawah beberapa jam, lalu keluarkan hingga makanan mencapai suhu ruangan dan cair secara perlahan. Jadi pindahkan makanan beberapa waktu sebelum disajikan buat bayi.

Anda juga bisa mencairkan MPASI yang diolah dengan cara dimasak (bukan dari buah-buahan) dengan cara menghangatkannya menggunakan kukusan atau steamer. Moms juga bisa merendam wadah MPASI dalam mangkuk atau baskom berisi air panas.

Jika ingin menghangatkan dengan microwave, pastikan panasnya merata, jangan hanya di satu bagian saja. Hindari menghangatkan MPASI dengan cara dipanaskan memakai api karena dikhawatirkan akan merusak kandungan gizinya.

Yang perlu diingat, setelah MPASI dikeluarkan dari freezer, makanan tersebut hanya bisa diberikan pada Si Kecil dalam waktu 1 x 24 jam ya, Moms. Pastikan juga Anda mengecek suhu makanan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada Si Kecil. Variasikan juga menu MPASI, agar bayi tak bosan dan ia juga belajar mengenal aneka macam rasa makanan. (M&B/SW/Dok. Freepik)