Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ketika menyusui langsung (direct breastfeeding) tidak memungkinkan, ASI perah tentu bisa menjadi solusi paling ampuh agar bayi tetap bisa minum ASI. Namun perlu diakui, manajemen ASI perah (atau yang biasa disebut ASIP) memang tidak sepraktis menyusui langsung ya, Moms. Ada banyak hal yang harus Anda perhatikan dengan seksama. Mulai dari tata cara memerah ASI, cara menyimpan ASIP, hingga menghangatkannya.
Semuanya tidak boleh dilakukan asal-asalan, karena salah sedikit saja, bisa-bisa kualitas ASIP berkurang lho, Moms. Lebih parahnya, manajemen ASIP yang tidak sempurna bisa menyebabkan ASI basi! Duh, susah payah memerah ASI, sayang banget kalau akhirnya harus dibuang kan, Moms.
Ciri-Ciri ASI Basi
Menurut IDAI, ASI yang dihangatkan memang terkadang berbau seperti sabun, karena hancurnya komponen lemak. Apakah ASI yang berbau sabun itu berbahaya? Tenang saja, Moms, ASI dalam kondisi ini masih aman untuk dikonsumsi anak, kok.
Lalu, seperti apa ciri-ciri ASI basi? Simak tanda di bawah ini yuk, Moms.
1. Berbau tidak sedap. Mengutip Modern Mom, bau ASIP basi agak mirip dengan susu sapi basi. Tetap ada aroma susu, namun agak asam.
2. Tidak larut saat diaduk. Walaupun ASIP memang memiliki beberapa bagian yang kurang menyatu jika dimasukkan ke kulkas, namun ASIP segera akan menyatu lagi jika Anda aduk. Jika ASI Anda tidak menyatu saat diaduk (bukan dikocok), atau jika terlihat ada gumpalan di ASI yang tidak akan larut, maka bisa dipastikan ASI Anda sudah basi.
3. Disimpan di kulkas lebih dari 3 hari. Menurut BabyCenter, kesegaran ASIP tetap terjadi jika Anda menyimpannya di kulkas (bukan freezer) selama 3-5 hari. Namun, itu tergantung temperatur dan lokasi penyimpanan ASI tersebut. Jika Anda tidak menyimpannya di 'tengah' kulkas, Anda menyimpannya di pintu kulkas yang sering dibuka, ASI disimpan bersama bahan makanan lain atau ASI lama, maka besar kemungkinan ASIP Anda sudah basi dalam 3 hari.
4. Botol ASIP tidak tertutup rapat. Jangankan ASI, makanan yang tidak tertutup rapat saja akan lebih mudah basi. Jadi jika ASI tidak ditutup dengan rapat sempurna, maka kemungkinan ASI Anda lebih mudah basi atau terkontaminasi bakteri lebih besar. Mayo Clinic merekomendasikan untuk menyimpan ASI di botol plastik keras atau kaca, atau di kantung ASI yang didesain khusus untuk menyimpan ASI. Beberapa jenis wadah penyimpanan itu lebih kuat dibanding wadah biasa, sehingga ASI tidak mudah basi.
5. ASIP terasa asam. Tentu saja, cara terbaik dan termudah untuk mengetahui ASIP basi atau tidak adalah dengan mencobanya. Jika rasa ASIP Anda asam, agak mirip asamnya dengan rasa susu sapi basi, maka sebaiknya ASIP tersebut tidak diberikan pada anak Anda.
Tips Memerah dan Menyimpan ASIP
Sebelum Anda memerah menyimpan ASI perah, ikuti panduan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berikut ini:
1. Pastikan Moms sudah mencuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI maupun menyimpannya.
2. Wadah penyimpanan harus sangat bersih dan steril. Anda bisa memakai botol kaca atau kontainer plastik dengan tutup yang rapat. Pastikan botol ini terbuat dari bahan bebas bisphenol A (BPA).
3. Hindari pemakaian kantong plastik biasa maupun botol susu disposable, karena wadah-wadah ini mudah bocor dan terkontaminasi.
4. Kontainer harus dicuci dengan air panas dan sabun serta dianginkan hingga kering sebelum dipakai.
5. Simpanlah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
6. Pastikan wadah ASI telah diberi label berisi nama anak dan tanggal ASI diperah.
7. Tanggal memerah ASI wajib dicantumkan, untuk memastikan ASI yang dipakai adalah ASI yang lebih lama.
8. Saat menyimpan di kulkas, jangan mencampurkan ASI yang telah dibekukan dengan ASI yang masih baru.
9. Jangan menyimpan sisa ASI yang sudah dikonsumsi untuk pemberian berikutnya.
10. Putarlah kontainer ASI agar bagian yang mengandung krim pada bagian atas tercampur merata.
11. Jangan mengocok ASI karena dapat merusak komponen penting di dalamnya.
Tips Membekukan ASI
1. ASIP beku akan bertahan selama 2 minggu jika disimpan di freezer kulkas satu pintu, 3 bulan di dalam deep freezer kulkas 2 pintu, dan 6-12 bulan di freezer khusus ASI satu pintu.
2. Sebelum dibekukan, simpan dulu ASIP di kulkas biasa karena ASIP sebaiknya tidak mengalami perubahan suhu yang drastis.
3. Jika ingin dibekukan, sebaiknya ASIP disimpan dalam botol kaca karena lemak relatif tidak menempel. Jangan menyimpan ASIP beku di dalam plastik ASI atau botol plastik.
4. Jika ingin menggunakan ASIP beku untuk esok hari, malam sebelumnya masukkan terlebih dahulu ke kulkas biasa.
5. ASIP beku yang sudah dicairkan tidak bisa dibekukan kembali kecuali masih ada sekitar 50 persen titik beku.
6. ASIP beku yang sudah dicairkan dan dihangatkan hanya bisa bertahan paling lama 4 jam.
7. Kocok terlebih dahulu ASIP sebelum diberikan kepada bayi supaya lemak ASI yang terpisah bisa tercampur kembali.
8. Jangan mencairkan ASIP dengan menggunakan microwave atau di atas api. Cukup hangatkan dengan penghangat susu atau rendam di air hangat.
9. Jika ASIP beku sudah cair semua, ASIP harus habis paling lama 24 jam.
10. ASIP yang sudah diminum bayi sebaiknya diminum sampai selesai, kemudian sisanya dibuang. (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)