TOODLER

5 Penyebab dan Cara Atasi Anak Hobi Tidur Larut Malam


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


The American Academy of Sleep Medicine menganjurkan batita tidur pada pukul 19.30, dan bagi usia prasekolah tidur pada pukul 20.00. Namun, tak sedikit balita yang tidak beranjak tidur pada jam tersebut. Bahkan, ada yang terjaga sampai larut malam atau malah begadang.

Begadang sebenarnya tidak wajar bagi balita, karena pada dasarnya malam hari adalah waktu untuk mereka beristirahat. Jika balita Anda termasuk yang suka begadang, segera cari tahu penyebabnya, Moms. Berikut ini sejumlah penyebab yang membuat balita tejaga hingga malam hari.


1. Jadwal Tidur Tidak Konsisten

Menurut Ratih Zulhaqqi, M.Psi., psikolog dari RAQQI Consulting, salah satu penyebab balita begadang adalah karena orang tua tidak membiasakan jadwal tidur yang konsisten kepada mereka sejak kecil, meskipun setiap anak memiliki jam biologis yang berfungsi untuk mengetahui kapan tubuhnya harus beristirahat, tidur, makan, dan melakukan hal lainnya dalam siklus 24 jam. Untuk mengatasi hal ini, orang tua harus disiplin mengatur pola tidur anak. Misalnya, jika hari ini Si Kecil tidur pukul 20.00, maka besok tetapkan jadwal tidur yang sama, dan seterusnya.


2. Aktivitas Anak

Usia balita adalah masa ketika mereka sedang senang-senangnya bereksplorasi, yang akan membantu mengoptimalkan kemampuan motoriknya. Jadi, wajar saja jika Si Kecil senang bermain dan bergerak terutama di siang hari. Jadi, biarkan Si Kecil bermain hingga energinya habis dan menjadi lebih mudah untuk tertidur. Hindari pemberian TV atau bermain gadget secara berlebihan. Ini akan membuat energi anak yang masih tersisa tanpa aktif bergerak, menjadikannya sulit untuk tidur hingga larut malam.


3. Kelamaan Tidur Siang

Ratih mengatakan, tidak memperhitungkan kebutuhan tidur Si Kecil juga bisa menjadi penyebab ia begadang di malam hari. Oleh karenanya, orang tua dianjurkan untuk tidak memberikan jam tidur siang terlampau banyak (lebih dari 90 menit) sehingga akan bisa mengacaukan tidur malam anak.


4. Gangguan Sekitar

Salah satu hal yang sering dianjurkan untuk membuat Si Kecil mudah tertidur adalah membuat kamar tidurnya menjadi sleep friendly. Misalnya suhu ruangan harus sejuk, cahaya redup, dan tenang. Sementara itu, usahakan agar suara televisi atau orang tua yang sedang mengobrol tidak terlalu berisik, karena dapat memecah konsentrasi Si Kecil untuk tidur.


5. Separation Anxiety

Masalah tidur yang sering menghantui balita adalah separation anxiety, yaitu takut berpisah atau ditinggal orang tua. Karena itu, Si Kecil biasanya akan mencoba terjaga sampai larut dengan mengajak orang tuanya untuk terus bermain.

Bagi Moms dan Dads, jadilah contoh yang baik untuk anak Anda dalam hal jadwal dan kebiasaan tidur tepat waktu. Batasi jumlah jam tidur siang, sehingga Si Kecil bisa lebih cepat mengantuk saat jam tidur malam. Orang tua juga perlu memfasilitasi kegiatan yang mengajak Si Kecil untuk bergerak secara aktif. Misalnya berenang, bermain dengan dasar sensory play, sehingga ia dapat menggunakan energinya secara efektif di siang hari. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)