Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kehadiran seorang anak pastinya sangat dinantikan oleh pasangan yang telah menikah, terutama mereka yang sudah menunggu sangat lama untuk memiliki buah hati. Nah, saat Anda mengetahui bahwa Anda hamil, maka penting bagi calon Moms untuk mengetahui usia kehamilan janin yang dikandungnya.
Berikut ini alasan-alasan ibu hamil harus tahu usia kehamilannya:
⢠Bisa memberikan asupan gizi yang tepat yang dibutuhkan janin untuk tumbuh kembangnya.
⢠Memerhatikan hal-hal dan kegiatan yang boleh dilakukan atau tidak.
⢠Mengetahui hari perkiraan lahir.
⢠Mempersiapkan kebutuhan bayi.
Cara-Cara Menghitung Usia Kehamilan
Bagi Anda calon Moms yang saat hamil rutin mengunjungi dokter, maka informasi mengenai usia kehamilan Anda bisa diperoleh secara mudah. Namun ada juga calon Moms yang jarang kontrol ke dokter dengan alasan tidak sempat atau mungkin juga tidak ada biaya. Nah, bagi mereka yang jarang ke dokter, Anda bisa menghitung sendiri usia kehamilan Anda dengan cara berikut ini:
1. Menggunakan kalkulator kehamilan online
Di era digital seperti sekarang, Anda tidak perlu repot mengunjungi dokter hanya sekadar untuk mengetahui usia kehamilan. Cara menghitung usia kehamilan secara online sangat mudah. Anda hanya perlu mengetik kalkulator kehamilan pada browser Anda. Maka akan keluar tautan-tautan yang dapat menghitung usia kehamilan secara online.
Caranya, Anda hanya perlu memasukkan tanggal, bulan, dan tahu hari pertama haid terakhir (HPHT) Anda dan juga siklus haid Anda. Tautan itu lalu akan menghitung dan memberitahukan kepada Anda usia kehamilan Anda.
2. Hitungan kalender (Rumus Naegele)
Sebelum Moms mulai menghitung usia kehamilan dengan cara ini, Anda harus tahu dulu siklus haid Anda, karena cara ini biasanya digunakan pada wanita dengan siklus haid yang teratur. Hal pertama yang perlu Moms lakukan adalah mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) Anda.
Caranya: tanggal HPHT ditambah 7, bulan HPHT dikurang 3, dan tahun HPHT ditambah 1.
Contoh: HPHT 10 Oktober 2018. Maka tanggal HPHT adalah 10 + 7 = 17; bulan HPHT 10 â 3 = 7; dan tahun HPHT 2018 + 1 = 2019. Maka hari perkiraan lahir Anda adalah 17 Juli 2019.
Namun jika bulan HPHT tidak bisa dikurangi, seperti Januari (1 â 3 = ?) Maka cukup dengan bulan HPHT ditambah 9 tanpa perlu menambahkan tahun.
Contoh: HPHT 23 Januari 2019. Maka tanggal HPHT 23 + 7 = 30; bulan HPHT 1 + 9 = 10; dan tahun HPHT 2019. Maka hari perkiraan lahir adalah 30 Oktober 2019.
Lalu bagaimana dengan usia kandungan? Cukup dengan menambahkan HPHT Anda sebulan, misalnya HPHT 23 Januari 2019, maka bulan pertama kehamilan adalah 23 Februari 2019.
3. Sistem fundus uteri
Fundus uteri berarti puncak rahim. Puncak rahim akan meninggi seiring perkembangan janin. Ini merupakan cara menghitung usia kehamilan secara manual, dengan cara:
1. Meraba puncak rahim yang terasa menonjol pada bagian perut.
2. Hitung jaraknya dari tulang kemaluan hingga puncak rahim.
3. Jika jaraknya adalah 10 cm, maka usia kehamilan Anda adalah 10 minggu.
4. Deteksi gerakan janin
Cara menghitung usia kehamilan yang lain adalah dengan mendeteksi gerakan janin Anda. Namun perlu diingat bahwa cara ini tidak 100 persen akurat, yakni:
1. Anda hanya perlu merasakan gerakan janin.
2. Jika Anda merasa bahwa janin sudah mulai bergerak, maka diperkirakan usia kehamilannya adalah 18-20 minggu. Hal ini berlaku bagi wanita yang baru pertama kali hamil.
3. Bagi Anda yang sudah pernah hamil, jika sudah bisa merasakan gerakan janin, maka usia kehamilan diperkirakan 16-18 minggu.
Meskipun begitu, Moms perlu tahu bahwa rumus ini tidak 100 persen akurat, tapi hal ini bisa dijadikan patokan untuk persiapan kelahiran nantinya. Semoga bermanfaat, Moms! (M&B/SW/Dok. Freepik)