BUMP TO BIRTH

Tips Membuat Perencanaan Persalinan untuk Suami


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Rencana persalinan dibuat dengan tujuan untuk mengomunikasikan keinginan dan target Anda sebelum, selama, dan setelah persalinan. Perencanaan persalinan tidak hanya dibuat untuk tim medis. Anda pun perlu membuat rencana persalinan untuk suami Anda.

Dengan memiliki rencana persalinan (birth plan) yang sudah disiapkan sebelumnya, pasangan akan lebih paham dan jelas mengenai hal-hal yang bisa ia lakukan untuk mendukung Anda, Moms. Proses melahirkan juga dapat lebih terarah karena suami bisa turut andil dalam mengambil keputusan untuk keselamatan Moms dan Si Kecil. Berikut ini hal-hal yang perlu Moms lakukan dalam menyusun rencana persalinan untuk pasangan Anda.

• Hal penting pertama disampaikan oleh Sheena Byrom OBE, konsultan bidan, pimpinan dari Midwifery Unit Network dan penulis Catching Babies. Menurutnya, penting bagi pasangan untuk mengetahui hal-hal yang dibutuhkan Anda sebelum memasuki proses persalinan. Dengan rencana ini, Moms dan Dads bisa mencoba sejumlah teknik berbeda dan menemukan hal-hal yang disukai dan tidak disukai, jauh sebelum kontraksi dimulai.

• Pikirkan rencana persalinan sebagai rangkaian instruksi yang akan digunakan bersama dengan rencana medis. Tegaskan beberapa hal yang sebaiknya dilakukan pasangan unuk mendukung Anda selama proses berlangsung. Masukkan detail yang perlu dilakukan di tahap sangat awal dari persalinan dan berikutnya. Seperti, Moms ingin memutarkan musik, mengatur lampu, atau minta dipijat.

• Tuliskan tugas spesifik bagi pasangan. Sebagai contoh, minta suami Anda mencatat setiap kontraksi yang timbul dan memonitor seberapa cepat jarak antar kontraksi. Ini akan membuat Anda bisa mengukur waktu yang pas untuk ke rumah sakit. Selain itu, tuliskan makanan dan minuman sehat yang bisa Dads berikan pada Moms untuk tenaga dalam melahirkan. Jangan lupa siapkan transportasi serta daftar barang yang dibawa. Bila ada si kakak, pastikan pasangan tahu ada yang membantu menjaganya.

• Jadikan pasangan sebagai mediator. Pastikan Anda menuliskan bahwa pasangan memiliki tugas untuk selalu berkomunikasi dengan tim medis sebelum, selama, dan setelah persalinan.

• Saat proses persalinan berlangsung, pastikan pasangan mengetahui tugasnya. Seperti memberikan air di antara interval kontraksi yang diperbolehkan, membantu teknik pernapasan saat mengejan, dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan adanya rencana persalinan yang Anda buat untuk suami, diharapkan pasangan Anda tersebut akanlebih siap dan tahu apa yang harus ia lakukan saat menemani Anda bersalin. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)