Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kebanyakan ibu menganggap bahwa sekolah, rumah, dan arena bermain merupakan tempat-tempat yang paling banyak dihinggapi kuman. Bagaimana dengan rumah sakit? Ya, rumah sakit memang tempat menangani segala macam kasus penyakit. Namun, apakah Anda pernah berpikir seberapa banyak kuman patogen yang bisa tertinggal dan tercemar di rumah sakit?
Data WHO menyebutkan, infeksi terkait pelayanan kesehatan ini merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia dengan 1,4 juta angka kematian di seluruh dunia. Disebutkan bahwa 10 persen pasien rawat inap di seluruh dunia mengalami infeksi terkait pelayanan kesehatan di rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya.
Infeksi terkait pelayanan kesehatan ini biasa dikenal dengan infeksi nosokomial, yaitu kasus infeksi akibat interaksi yang berlangsung di rumah sakit. Penularan kuman ini terjadi melalui berbagai cara, seperti interaksi langsung maupun tidak langsung di rumah sakit, antara petugas medis dengan pasien, antara pasien satu dengan pasien lainnya, atau bahkan pengunjung. Selain itu, penularan juga terjadi melalui udara, ketika bakteri menempel dengan partikel debu dan terbawa angin ke seluruh penjuru rumah sakit. Dalam proses ini, bakteri bisa menempel dan berpindah-pindah ke tempat lain dengan bantuan manusia. Sebagai contoh, dokter yang memegang gagang pintu setelah menangani pasien, kemudian pengunjung memegang gagang pintu itu, lalu tertular. Ini berarti infeksi nosokomial terjadi lewat penularan tangan.
Menurut dr. Anis Kurniawati, Sp.MK dari FKUI-RSCM, bakteri bahkan bisa menempel di tempat-tempat yang tidak kita duga, termasuk barang-barang yang berada dalam 1 ruangan yang sama dengan pasien. Ia juga menambahkan, bakteri ini memiliki rantai infeksi atau semacam 'lingkaran setan'.
"Awalnya, bakteri datang dari penyakit seorang pasien, lalu menyebar di lingkungannya. Bakteri tersebut berpindah-pindah, sehingga menular terhadap orang yang imunnya sedang rendah, lalu orang tersebut menjadi sakit. Orang tersebut dirawat di rumah sakit itu juga, kemudian penyakit dari tubuhnya menyebar lagi," ungkap dr. Anis.
Kuman, termasuk bakteri patogen yang paling banyak terdapat di rumah sakit adalah jenis-jenis penyebab infeksi menular, seperti diare, ISPA, dan kulit. Dokter Anis menambahkan, infeksi nosokomial ini juga bisa terjadi karena peralatan medis yang kurang steril. Beberapa infeksi yang sering terjadi, yaitu infeksi saluran kemih yang terjadi melalui alat bantu BAB/BAK pasien, infeksi saluran pernapasan yang terjadi akibat kontaminasi ventilasi udara, infeksi daerah operasi lokal, dan infeksi aliran darah yang terjadi pada alat pemasangan infus. (Aulia/DMO/Dok. Freedigitalphotos)