BUMP TO BIRTH

Mengatasi Mual Muntah Berlebihan saat Hamil


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Morning sickness atau mual muntah normal dialami ibu hamil. Namun ada suatu kondisi morning sickness yang berlebihan, dinamakan Hyperemesis gravidarum (HG). Menurut situs BabyCenter, HG bukanlah kondisi normal dan hanya dialami oleh 3 persen ibu hamil.

HG biasanya terjadi saat kehamilan menginjak usia 7 minggu dan berangsur-angsur hilang setelah usia kehamilan 14 minggu. Sayangnya, sekitar 10-20 persen ibu hamil yang mengalami HG harus terus mengalaminya di sepanjang kehamilan. Jika terjadi hingga akhir kehamilan, biasanya ibu hamil sudah memiliki penyakit penyerta, seperti maag.

Penyebab HG

Sebenarnya, penyebab HG tidaklah diketahui dengan pasti. Sama seperti morning sickness, ada banyak faktor yang mungkin memengaruhi, salah satunya perubahan hormon beta hCG (human chorionic gonadotrophin) yang hanya ditemukan pada tubuh ibu hamil. Hormon ini dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan plasenta.

Hormon kehamilan ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi hormon hCG akan meningkat hingga usia kehamilan 12-14 minggu, kemudian jumlahnya cenderung stagnan.

Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi oleh test pack melalui urine. Diketahui kadar hCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual dan muntah selama kehamilan, termasuk HG.

Situs BabyCenter menyebutkan ada beberapa kondisi lain yang meningkatkan risiko Anda mengalami HG ketika hamil, seperti:

1. Kehamilan kembar

2. Ibu atau saudara perempuan Anda mengalami HG ketika hamil.

3. Menderita HG di kehamilan sebelumnya.

4. Anda biasanya mabuk perjalanan.

5. Memiliki penyakit pencernaan, seperti maag dan penyakit hati.

Tak hanya menyiksa secara fisik, HG pun akan memengaruhi kondisi psikologis Anda. Anda akan merasa kelelahan, depresi, hingga tak bisa menikmati kehamilan. Jika mendapatkan perawatan cepat dan tepat, HG tak berbahaya bagi janin dan ibu.

Cara Mengatasi

Beberapa indikasi ibu hamil mengalami HG adalah dehidrasi, terjadi penurunan berat badan hingga 5 persen dari berat badan awal, dan ibu sama sekali tidak bisa makan. Jika mengalami HG, Anda juga akan kesulitan melakukan apa pun. Anda bahkan akan selalu muntah walaupun hanya minum sedikit air, apalagi jika makan sesuatu.

Itulah sebabnya, jika Anda merasa mengalaminya, harus segera minta bantuan dokter. Dehidrasi dan gangguan elektrolit dalam tubuh akan memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Ini pun akan memunculkan beberapa risiko, misalnya gangguan ginjal dan kesadaran.

Umumnya, ibu hamil dengan HG harus dirawat untuk mendapatkan infus agar tak kehilangan cairan tubuh. Biasanya, dengan pemakaian infus, mual dan muntah akan berkurang. Meskipun begitu, ada beberapa parameter yang mengharuskan ibu hamil dirawat di rumah sakit, salah satunya tes ketone urine. Jika hasil tes ketone urine menunjukkan lebih dari +1, maka ibu harus dirawat di rumah sakit hingga menunjukkan perbaikan dari segi klinis, yaitu sudah bisa makan, dan dari segi laboratorium, yaitu hasil tes ketone urinenya sudah berkurang atau sama dengan +1.

Sebagai langkah pertama, dokter pasti akan menghentikan dehidrasi Anda. Lalu, Anda akan mendapatkan obat-obatan khusus, seperti vitamin B6. Jika mual dan muntah tak berkurang, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan lain yang memiliki efek lebih kuat. (M&B/SW/Dok. Freepik)