TOODLER

Balita Kurang Gizi, Jumlah Anak Stunting Meningkat


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Stunting menjadi salah satu permasalahan nasional yang cukup mengkhawatirkan, khususnya di Indonesia. Data dari Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2017, angka stunting di Indonesia diperkirakan sebesar 29,6 persen.

Kondisi bahaya stunting terjadi paling tinggi di Aceh, dengan prevalensi data sebesar 37 persen. Situasi tersebut pun membuat Tim Penggerak PKK Aceh meluncurkan Gerakan Penurunan Stunting yang rencananya akan dilaksanakan pada 25 januari 2019 nanti.

Stunting sendiri merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada tubuh dan otak anak. Hal ini diakibatkan mereka kekurangan gizi dalam waktu lama. Dijelaskan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, kondisi tersebut menyebabkan anak lebih pendek dari anak normal seusianya. Anak pun memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia), Indonesia sendiri ada di urutan kelima jumlah anak dengan kondisi stunting di dunia, dan menjadi urutan kedua di kawasan ASEAN.


Pencegahan Stunting

Pencegahan stunting sangat perlu dilakukan. Namun tak hanya terfokus pada anak saja, tetapi juga pada sang ibu. Sebab, mencegah stunting harus dilakukan sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun.

Caranya, tentu fokus pada pemberian makanan yang bergizi tinggi serta nutrisi, vitamin, dan mineral yang cukup untuk perkembangannya. Selain itu, menghindari bahaya stunting pun perlu dilakukan pencegahan sejak dini dengan langkah sebagai berikut:

- Ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang cukup gizi selama masa kehamilan.

- Bayi harus diberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan. Setelah 6 bulan, beri ia makanan pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas dan bergizi seimbang, seperti makanan pokok, lauk-pauk, dan sayur-mayur. Anak juga perlu makan dalam jumlah cukup sebanyak tiga kali, diselingi pemberian buah-buahan dua kali sehari.

- Bawa anak secara rutin ke dokter atau posyandu untuk diukur tinggi dan berat badannya. Hal ini bermanfaat untuk mendeteksi sejak dini jika ada gangguan pertumbuhan.

- Pastikan lingkungan sekitar Anda selalu bersih dengan akses terhadap air bersih. Sanitasi dan kebersihan lingkungan penting untuk tumbuh kembang anak karena anak di bawah dua tahun rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit.


Dengan edukasi yang tepat bagi orang tua, langkah untuk mencegah stunting pun bisa dilakukan dengan cara yang tepat. Si Kecil bisa mengalami perkembangan dari sisi motorik, kognitif, juga kecerdasan otak dan psikis yang baik di masa tumbuhnya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)