TOODLER

Cara Atasi Hidung Tersumbat Anak dengan Penguapan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Musim hujan sudah tiba, Moms. Di musim ini, umumnya Si Kecil rawan terkena pilek dan kerap kali rewel karena hidungnya tersumbat.

Jika Si Kecil menderita gangguan tersebut, tidak perlu langsung cemas, Moms. Sebelum membawa Si Kecil ke dokter, Anda dapat mencoba merawatnya terlebih dahulu di rumah dan membantu meredakan hidungnya yang tersumbat dengan metode penguapan memakai minyak kayu putih.

Menurut dr. Dewi Surya Kusuma Sp.A, dari Brawijaya Women & Children Hospital, teknik metode penguapan memakai minyak kayu putih ini sebenarnya cukup efektif untuk meredakan gejala gangguan saluran napas yang ringan, mengingat kayu putih dapat berkhasiat sebagai anti radang.

Selain itu, efek aromaterapi dari minyak kayu putih juga bisa membantu anak merasa tenang dan rileks, sehingga dapat meringankan gangguan saluran napasnya. Secara umum, teknik penguapan dengan minyak kayu putih relatif aman untuk dilakukan sendiri oleh ibu di rumah. Caranya pun sangat mudah, Moms. Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini.

1. Siapkan baskom atau wadah berbahan stainless steel atau kaca (usahakan jangan yang berbahan plastik). Masukkan campuran air panas dan dingin untuk menghasilkan uap. Perbandingan campuran keduanya bebas berdasarkan toleransi anak terhadap uap panas.

2. Masukkan sekitar 3-5 tetes minyak kayu putih ke dalam wadah yang sudah berisi air hangat.

3. Minta Si Kecil untuk menghirup uap yang keluar dari jarak sekitar 30 cm (lebih baik menghirup dengan menggunakan hidung dan bukan mulut) seraya memejamkan mata.

4. Untuk meningkatkan volume uap yang terhirup, Moms bisa gunakan handuk. Tutupi kepala Si Kecil dan bagian wadah dengan handuk agar uap yang naik tidak berhambur keluar.


Yang perlu diperhatikan:

Penting untuk diingat, selain berkhasiat, pemakaian minyak kayu putih yang berlebih atau pada anak yang sensitif (misalnya yang menderita asma) dapat memberikan efek iritasi yang berisiko memperberat gejala. (M&B/SW/Dok. Freepik)