Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Menindik telinga bayi sudah menjadi tradisi di Indonesia. Umumnya tindik telinga dilakukan beberapa hari setelah kelahiran. Meskipun sudah dilakukan turun-temurun, ada beberapa orang tua yang tidak tega menindik telinga Si Kecil di usia dini.
Saat Tepat Tindik Telinga
Para dokter menyarankan agar orang tua menindik bayinya setelah berusia 2 bulan, saat ia sudah mendapatkan vaksin tetanus (DPT). Hal ini untuk menghindari terjadinya infeksi akibat tindikan.Sedangkan menurut Journal of Pediatrics, menindik telinga sebaiknya dilakukan sebelum anak berusia 11 tahun, sebab keloid lebih sering muncul pada telinga anak yang ditindik di atas usia 11 tahun. Keloid adalah jaringan parut yang tumbuh berlebihan pada bekas luka. Jaringan ini tampak seperti benjolan tebal berwarna merah. Walaupun tidak berbahaya, jaringan keloid dapat mengganggu estetika. Bahkan, sering kali dibutuhkan suntikan dan operasi sederhana untuk menghilangkannya.
Meskipun begitu, menindik telinga anak bisa dilakukan kapan pun, karena tidak ada larangan khusus mengenai hal tersebut. "Tidak ada usia yang pasti untuk menindik telinga. Asalkan dilakukan dengan hati-hati dan diperhatikan secara sadar, maka hal tersebut bukan merupakan masalah" kata Dr. Corey Wasserman, dokter anak di Weill Cornell Medicine dan New York-Presbyterian, AS.
Yang Harus Diperhatikan
Ada beberapa hal yang menjadi kekhawatiran orang tua soal tindik telinga. Pertama, infeksi yang mungkin terjadi pada saat melubangi cuping telinga atau dari anting yang dipasang. Kedua, kemungkinan munculnya keloid dari luka tindik. Jadi, kalau ada riwayat keloid, sebaiknya tunda menindik telinga bayi Anda. Ketiga, reaksi alergi terhadap unsur logam, namun hal ini bisa diatasi dengan cara mengenakan perhiasan emas minimal 14 karat atau hypoallergenic stainless steel. Keempat, risiko cedera lubang telinga, karena bayi tidak sengaja menarik anting. Kelima, risiko tertelannya anting jika terlepas.
Yang pasti, tindik telinga sendiri harus dilakukan secara hati-hati. Sebaiknya proses tindik dilakukan oleh dokter, jangan di toko perhiasan atau pusat perbelanjaan yang belum terjamin kebersihan alatnya. Kemudian, perhatikan perawatan pasca-tindik.
Oleskan pula alkohol menggunakan kapas lembut secara rutin di sekitar cuping telinga sebanyak 2 kali sehari untuk membersihkan lukanya. Jangan sekali pun anting dilepas sebelum 6 minggu, untuk memastikan bahwa luka tindikan sudah sembuh atau kering.
Bentuk Anting
Setelah luka mengering, Anda bisa mengubah bentuk anting Si Kecil. Hati-hati jika di daerah sekitar tindik menjadi merah dan lembek, yang merupakan tanda dari infeksi. Jika ini terjadi, segera konsultasikan ke dokter.
Untuk bentuk anting, pilihlah yang berbentuk bulat, sangat kecil, dan bagian depannya sangat datar. Pastikan juga penutup anting harus menutup seluruh bagian belakang anting. Bentuk anting ini dirasa lebih nyaman dan aman untuk dikenakan bayi.
Moms tidak dianjurkan untuk memakaikan anting yang menjuntai pada bayi. Hal ini dikarenakan Si Kecil bisa saja menarik anting hingga terlepas, yang bisa melukai dirinya atau memasukkannya dalam mulut. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)