Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dari delapan poin target Millenium Development Goals yang dicanangkan oleh PBB, Indonesia memiliki fokus terhadap tujuh poin MDG's.
Menurut Prof. Nila Moeloek, utusan presiden RI untuk MDG's, di antara ke-7 poin tersebut, terdapat empat yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak, masalah gender, dan penyakit menular. Namun, Indonesia masih mengalami kesulitan dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak usia 0-2 tahun.
“Tercatat pada 2010, AKI nasional adalah 228 per 100.000 kelahiran, di 2011 sebanyak 227 per 100.000 AKI. Sementara target MDG's 2015 adalah 108 per 100.000 kelahiran. Kenaikan yang sangat kecil ini membuat segala pihak harus turun serta tidak hanya pemerintah,” ujar Nila pada penyerahan bantuan untuk MDG's oleh General Electronics beberapa waktu lalu.
Penyebab terbesar kematian ibu di Indonesia adalah masalah plasenta previa, yakni kondisi plasenta yang terlalu dekat dan menutupi jalan lahir, dan bila terlambat ditangani akan menyebabkan perdarahan. Selain itu, kasus anemia dan gizi buruk merupakan penyebab kematian terbesar kedua di Indonesia.
Menurut Stuart Dean, Direktur General Electrics Indonesia, pada saat ia datang ke Indonesia, kasus kematian ibu di Indonesia sangat banyak dan sulit dijangkau.
Berkat adanya peran CSR dari pihak swasta didukung oleh masyarakat, serta prasarana dan sarana dari pemerintah, AKI dapat ditekan dan semakin hari semakin menurun, walaupun untuk menembus angka MDG's bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilaksanakan.
“Ya, faktor alam dan geografis yang menyulitkan kami untuk menyalurkan para tenaga medis beserta fasilitasnya. Dan, terkadang kebudayaan setempat juga merupakan faktor tingginya kematian ibu dan anak,” tambah Nila. (anggita/visualphotos)