Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dulu, para peneliti bertanya-tanya, kapan dan mengapa bayi memutuskan untuk belajar jalan? Sebelum berjalan, bayi sudah bisa merangkak untuk berpindah tempat. Mengapa merangkak saja tidak cukup bagi mereka?
Peneliti dari America's New York University telah menemukan jawabannya. Ternyata, bayi bergerak lebih cepat dengan berjalan daripada merangkak. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa bayi jatuh lebih sedikit ketika berjalan dibandingkan saat merangkak.
Disimpulkan, bahwa bayi memiliki motivasi bawaan sejak lahir untuk bisa berjalan, karena mempermudah hidup mereka. Proses belajar anak untuk berjalan pun sudah dimulai sejak usia dini. Ketika baru lahir, ia memiliki refleks melangkah.
Beberapa bulan kemudian, ia mulai bisa menendang-nendang sebagai latihan untuk memperkuat otot kaki. Saat ia bisa duduk pun merupakan salah satu tahap penting untuk berjalan. Beberapa anak bisa berdiri sendiri di usia 9 bulan, sedangkan sebagian baru bisa berjalan mendekati usia 2 tahun.
Usia Mulai Berjalan
Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi, mengatakan, Anda harus waspada ketika Si Kecil tak menunjukkan tanda-tanda belajar berjalan. Hal tersebut seperti merambat dan berdiri, hingga ia berusia 18 bulan. Jika ini tidak terjadi, Vera menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan ahli tumbuh kembang anak.
Kabar baiknya, berapa pun usia Si Kecil berjalan, tak berhubungan dengan keseimbangan dan koordinasi tubuhnya kelak. Ada mitos yang menyebutkan kalau semakin awal Si Kecil berjalan, semakin baik keseimbangan tubuhnya. Dan penelitian di Zurich Children's Hospital membuktikan bahwa mitos ini keliru.
Para peneliti membandingkan 228 anak. Kelompok pertama adalah anak yang mulai berjalan di usia 8,5 bulan, sementara kelompok lainnya berjalan di usia hampir 20 bulan. Setelah meneliti kelompok anak tersebut hingga usia 18 tahun, diketahui bahwa keseimbangan dan koordinasi tubuh tak dipengaruhi oleh usia mulai berjalan.
Proses untuk anak bisa berjalan pun terbilang rumit. Menurut Vera, berjalan merupakan tonggak penting dalam tumbuh kembang, karena saat itulah anak menjadi lebih mandiri. Kemampuan berjalan dipengaruhi oleh beragam faktor.
Yang pertama adalah perkembangan fisiknya. Otot-otot Si Kecil harus cukup kuat untuk mendukungnya berdiri, dan kakinya harus cukup panjang untuk menyeimbangkan berat tubuh dan ukuran kepala yang relatif lebih besar. Faktor yang lain adalah pertumbuhan otak.
"Berjalan merupakan kegiatan yang kompleks dan banyak hal yang harus dipersiapkan dalam otak Si Kecil untuk berjalan," jelas Dr. Donald MacGregor, dokter anak asal Inggris.
Tanda Si Kecil Siap Jalan
Beberapa hal ini mengindikasi Si Kecil sudah siap melangkah dengan kedua kakinya:
⢠Bisa mengangkat diri sendiri hingga posisi berdiri, dengan berpegangan pada sesuatu.
⢠Bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan selama beberapa detik.
⢠Ketika berdiri, bisa memindahkan berat tubuh dari 1 kaki ke kaki lainnya.
⢠Si kecil menjadi lebih rewel dari biasanya. Berjalan merupakan milestone yang 'besar' dan jika otaknya sedang bekerja untuk mempersiapkan Si Kecil berjalan, ia jadi cepat merasa lelah.
⢠Ia sudah bisa merangkak ke atas atau menaiki tangga, merangkak dengan mengangkat pantatnya. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)