TOODLER

Pola Makan Sehat Untuk Tumbuh Kembang Optimal


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Menjaga anak agar tetap sehat menjadi tugas penting setiap orang tua. Untuk itu, melakukan pola hidup sehat perlu dijalankan sejak dini. Jika dijabarkan, maka Si Kecil harus aktif berolahraga, istirahat cukup, banyak minum air putih, dan tak kalah penting yaitu mengonsumsi makanan sehat.


Namun disadari juga bahwa mengajarkan pola makan yang sehat kepada anak sangat kompleks. Hal tersebut tidak hanya mengenai pemberian nutrisi lengkap, tetapi juga pendidikan untuk anak. Selain itu, Si Kecil juga membutuhkan energi dalam beraktivitas dan berkonsentrasi.


Untuk itu, Moms harus mengenal 3J, tepat jenis-tepat jumlah-tepat jadwal. Dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes, Pakar Nutrisi memaparkan bahwa jenis makanan yang tepat harus terdiri dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, buah-buahan, dan lemak terkait omega 3. Kemudian tepat jumlah, di mana nasi dan lauk memiliki porsi yang sama. Sedangkan porsi sayur dan buah-buahan untuk Si Kecil adalah setengah dari porsi nasi. Adapun jadwal makan juga perlu diberikan, misalnya makan pagi harus selalu pukul 7 pagi, dan dilakukan dengan disiplin.


Ketiga hal ini sangat memengaruhi pola makan sehat anak. Dan apabila dilakukan secara rutin, maka dapat memunculkan kebiasan yang baik di masa depan. "Dan ketika mereka mengetahui makanan sehat apa yang anak makan, akan sangat membantu mereka untuk lebih fokus dan berenergi saat beraktivitas di sekolah," tambah Eka Herdiana, Pakar Nutrisi.


Hal di atas pun menjadi fokus utama dalam perayaan Hari Chef Sedunia yang jatuh setiap 20 Oktober. Dan sebagai bentuk dukungan, Nestle bekerjasama dengan Association of Culinary Professionals Indonesia (ACPI), mengadakan edukasi kepada anak-anak sekolah dasar tentang makanan sehat.


Mengusung tema 'Healthier Food For Growing Up', Nestle melaksanakan beberapa kegiatan. Di antaranya sesi edukasi tentang keamanan makanan untuk para guru dan orang tua, kelas nutrisi bagi para siswa, serta kegiatan memasak dengan chef untuk para siswa.


Pada kegiatan tersebut, anak-anak diajak mencoba memasak menu makanan sehat buatan mereka sendiri. Menu tersebut di antaranya Stir-Fry Vegetable Beef, Puding Mangga Saus Jeruk, Orange Wonder Juice, dan Omelet Telur Bayam.


Tak hanya itu, anak-anak juga diberikan arahan mengenai takaran yang pas dalam piring makanan mereka. Caranya hanya dengan menggunakan tangan sendiri, di mana porsi karbohidrat hanya sebesar satu kepalan tangan erat, buah sebanyak satu kepalan.


Untuk jumlah protein hewani, sebesar telapak tangan dan setebal jari kelingking, jumlah lemak sebesar ruas jari jempol, serta sayuran sebanyak mungkin yang dapat ditadah kedua tangan. Selain itu, juga diberikan gambaran 'isi piringku' yang dicanangkan pemerintah untuk porsi makan anak yang cukup.


Kegiatan dalam rangka merayakan Hari Chef Sedunia ini juga merupakan salah satu wujud komitmen Nestle untuk membantu 50 juta anak menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030. Ini merupakan hal yang selaras dengan tujuan membantu meningkatkan kualitas hidup untuk masa depan yang lebih sehat.


"Nestle Indonesia juga berkomitmen untuk membentuk sikap dan perilaku siswa usia sekolah dasar dalam menanamkan pola makan sehat dan hidup aktif melalui program Nestle Healthy Kids. Hal ini juga sejalan dengan tujuan kedua dari Sustainable Development Goals, khususnya mengenai perbaikan nutrisi," tutup Debora Tjandrakusuma, Direktur Legal and Corporate Affairs Nestlé Indonesia. (Vonia Lucky/SW/Dok. Nestle Indonesia)