TOODLER

Kenali Penyebab dan Pencegahan Cacar Air pada Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Salah satu penyakit yang bisa diderita Si Kecil adalah cacar air. Dengan nama lain varisela, umumnya diderita oleh anak berusia di bawah 10 tahun dan sangat jarang menyerang orang dewasa. Cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoster yang menyerang kekebalan tubuh.


Mereka yang sudah terkena cacar air saat anak-anak, sangat kecil kemungkinannya untuk tertular lagi ketika dewasa. Penderita biasanya mengalami cacar air selama 7-14 hari. Penyakit ini tergolong lama dalam proses penyembuhannya, sehingga banyak anak yang terkena cacar air harus 'cuti panjang' dari sekolah.


Gejala dan Penyebab

Gejala yang pertama muncul adalah demam mencapai 38 derajat C. Saat demam, ia juga akan mengalami mual, sakit kepala, dan merasa kelelahan. Kemudian muncul ruam pada kulit yang berubah menjadi bintil merah berisi cairan.

Ruam bisa muncul di tangan, kaki, muka, punggung, bahkan kulit kepala, dan menimbulkan rasa gatal. Dalam kasus berat, ruam tadi bisa terbentuk di tenggorokan, anus, bahkan vagina. Ruam akan berubah menjadi bintil merah yang berisi cairan. Setelah beberapa hari, bintil berisi air akan terkelupas dan mengering.

Cacar air dapat menular dengan sangat cepat melalui sentuhan, percikan batuk atau bersin penderita. Si Kecil sangat mudah tertular jika ia belum pernah mengalami cacar air sebelumnya serta memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Vaksin cacar air dapat melindungi hampir siapa saja yang menerima vaksin dari virus cacar air. Vaksin ini disebut vaksin varicella, sesuai nama virusnya.


Penanganan yang Dilakukan

Hal pertama yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan dampak cacar air pada Si Kecil adalah dengan melakukan vaksinasi. Anda juga dapat menjaga Si Kecil tertular dengan tidak melakukan kontak fisik terhadap penderita.

Jika anak mengalami cacar air, sebaiknya tidak terlalu banyak melakukan kontak fisik dengan orang di luar rumah. Itu sebabnya, mereka yang terkena cacar air akan beristirahat di rumah. Dan jika Anda menduga Si Kecil terkena cacar, segera ke dokter.

Selain obat anti-virus, dokter akan memberi obat yang berguna untuk mengurangi gejala yang muncul. Anak yang menderita cacar air, sebaiknya tidak diberikan aspirin karena dapat menimbulkan sindrom Reye yang memengaruhi otak dan hati. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)