Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Setelah menikah, Anda dan suami berencana untuk segera punya anak? Pastikan cara menghitung masa subur Anda benar. Hubungan intim sebaiknya dilakukan pada saat Anda dalam masa subur atau masa di mana sel-sel telur di dalam indung telur (ovarium) sudah matang dan siap dibuahi.
Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur atau ovum yang telah matang dari dalam indung telur dan siap dibuahi sel sperma. Proses inilah yang ditunggu-tunggu oleh Anda yang mendambakan kehadiran bayi. Sebab, bila sel sperma dapat membuahi tepat ketika ada sel telur matang yang dilepaskan indung telur, maka kehamilan akan terjadi. Ada 10 cara yang dapat Anda gunakan untuk mendeteksi tanda-tanda ovulasi pada tubuh:
1. Menggunakan Rumus Menghitung Masa Subur
Bila siklus haid Anda teratur, masa subur dapat dideteksi menggunakan rumus standar, yaitu ovulasi rata-rata terjadi pada hari ke-14 sebelum hari pertama dari siklus haid yang akan datang.
2. Mengukur Suhu Basal Tubuh
Suhu basal tubuh manusia berkisar antara 36-37 derajat Celsius. Ketika ovulasi terjadi, suhu tubuh secara alami akan meningkat antara 0,4-1 derajat Celsius. Anda mungkin tidak merasakannya secara signifikan. Namun dengan alat termometer pengukur suhu basal tubuh yang sensitif, kenaikan suhu yang kecil itu bisa dideteksi.
Kenaikan suhu basal tubuh terjadi ketika indung telur melepaskan sel telur yang matang dengan pengaruh hormon progesteron. Puncak masa subur adalah 2-3 hari sebelum suhu basal tubuh mengalami kenaikan tertinggi.
3. Memperhatikan Perubahan Mukosa Leher Rahim
Perubahan kadar hormon menjelang masa subur akan menyebabkan perubahan pada mulut rahim, termasuk pada mukosa atau lapisan lendir di dinding mulut rahim. Dalam masa subur, mukosa akan menjadi lebih bening atau tidak keruh, licin, dan kenyal seperti putih telur ayam. Mukosa biasanya tertinggal di celana dalam.
Anda dapat mengamati kekentalannya dengan meletakkan lendir pada celana dalam itu di antara ibu jari dan telunjuk, lalu meregangkan kedua jari. Pada masa subur, lendir tidak akan terputus saat Anda meregangkan kedua jari cukup lebar.
4. Mengalami Kram Perut
Menjelang ovulasi, banyak wanita merasakan sejumlah keluhan akibat terjadinya peningkatan kadar hormon di dalam tubuh. Salah satu keluhan yang dapat menandai ovulasi adalah kram pada otot rahim, biasanya terjadi di tengah rentang dua siklus haid. Jadi, kram ini muncul di saat Anda sedang tidak haid.
5. Bibir Kelamin Membesar
Pada saat ovulasi, meningkatnya kadar hormon reproduksi di dalam tubuh juga akan memengaruhi organ-organ reproduksi lainnya. Salah satunya, pembuluh darah di alat kelamin menjadi terisi penuh oleh darah. Hal itu menyebabkan bibir dalam dan bibir luar kelamin -labia minora dan labia mayora- menjadi lebih besar daripada biasanya, sehingga menjadi lebih sensitif.
6. Tubuh dan Organ Reproduksi Membengkak
Kadar hormon-hormon reproduksi yang meningkat menjelang masa subur, juga berpengaruh terhadap tubuh Anda secara keseluruhan. Anda akan merasa tubuh seperti membengkak, sebab berbagai organ reproduksi memang sedikit lebih membesar daripada biasanya akibat terisinya seluruh pembuluh darah di setiap organ, sehingga seluruh organ reproduksi menjadi aktif. Ini semua bagian dari proses persiapan kehamilan.
7. Mengalami Perubahan Emosi
Menjelang ovulasi, kadar berbagai hormon reproduksi di dalam tubuh akan meningkat. Perubahan kadar hormon itu akan memengaruhi emosi Anda, sehingga di masa ovulasi Anda akan mengalami perubahan mood atau suasana hati. Bila pada hari-hari di tengah dua siklus haid, emosi Anda tiba-tiba bergejolak, bisa jadi merupakan pertanda Anda berada dalam masa subur.
8. Payudara Menjadi Lunak
Setiap kali tubuh melakukan perubahan fungsi organ-organ reproduksi, maka kadar hormon-hormon reproduksi otomatis meningkat untuk melakukan serangkaian persiapan. Dalam mempersiapkan terjadinya proses kehamilan serta kelahiran bayi yang membutuhkan ASI setelah lahir, tubuh secara alami akan mempersiapkan payudara untuk memproduksi ASI.
Persiapan payudara akan membuat payudara terasa bengkak, sensitif bila tersentuh, serta menjadi lebih lunak dibandingkan biasanya.
9. Melakukan Perabaan Mulut Rahim
Gunakan 2 jari tangan, jari telunjuk dan jari tengah, untuk mengetahui keadaan mulut rahim. Menjelang ovulasi, mulut rahim akan terasa tinggi, terbuka lebar, dan basah oleh lendir. Bila diraba dengan jari tangan, mulut rahim akan terasa lebih lunak daripada biasanya.
Ini terjadi akibat pembuluh-pembuluh darah di mulut rahim terisi darah dengan volume yang lebih banyak. Untuk mengetahui perbedaan kondisi mulut sewaktu ovulasi dan tidak ovulasi, lakukan perabaan beberapa kali pada rentang waktu yang berbeda-beda.
10. Hasrat Seksual Meningkat
Adanya perubahan kadar hormon yang terjadi ketika tubuh mempersiapkan sel-sel telur untuk mencapai kematangan dan siap dilepaskan oleh indung telur, akan membuat dorongan atau hasrat seksual meningkat.
Ini merupakan hal alami, sebagai bagian dari proses terjadinya kehamilan. Sebab, begitu tubuh Anda menghasilkan sel-sel telur matang yang siap dibuahi, tentu saja perlu terjadi proses pembuahan oleh sel sperma melalui hubungan seksual, agar sel telur bertemu sel sperma. (Susanto Wibowo/Dok. Freepik)
BACA JUGA:
8 Trik Jitu agar Hamil Anak Laki-Laki