TOODLER

Mengatasi Trauma Gempa pada Anak-Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Beberapa hari yang lalu, Kota Palu dan Kabupaten Donggala di Sulawesi Tengah dilanda gempa bumi dan tsunami. Kabar bencana alam di Donggala dan Palu tersebut menyisakan banyak keprihatinan. Gempa yang disusul sapuan tsunami ini memakan banyak korban. Data terbaru yang ada mengungkapkan bahwa korban gempa dan tsunami di wilayah tersebut mencapai lebih dari 800 orang yang meninggal dunia. Ribuan orang pun kehilangan tempat tinggal mereka dan terpaksa mengungsi akibat bencana alam tersebut karena banyak rumah, bangunan, dan fasilitas publik yang rusak.

Tidak hanya orang dewasa yang menderita akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi. Anak-anak pun mengalami hal yang sama. Mereka pun tentunya mengalami trauma akibat bencana alam yang terjadi tersebut. Mereka kehilangan tempat tinggal, sekolah, dan juga tempat bermain. Anak-anak pun terpaksa ikut orang tua mereka mengungsi.

Dilansir dari situs www.safeandsoundnz.co.nz, psikolog klinis asal Selandia Baru, Nigel Raymond Latta, mengungkapkan sejumlah cara untuk menangani trauma pada anak yang muncul akibat bencana gempa tersebut. Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk membantu anak mengatasi trauma yang dialami akibat bencana alam:

1. Beritahu pada Si Kecil apa yang sedang terjadi sebenarnya. Tidak ada salahnya untuk mengajak anak mengungkapkan ketakutan dan kesedihan yang mereka alami. Ekspresi yang mereka keluarkan akan berguna bagi anak dalam menyadari dan menyesuaikan diri terhadap kondisi yang sedang mereka alami.

2. Usahakan untuk selalu berbicara dan menjaga komunikasi dengan Si Kecil. Anda bisa ceritakan padanya bahwa apa yang ia alami juga sama dengan yang dialami oleh orang dewasa. Ini bisa membantu mengurangi perasaan stres dan beban pikiran pada anak.

3. Sejatinya, dunia anak adalah dunia bermain. Karena itu, meskipun kondisinya mungkin kurang memungkinkan, tidak ada salahnya untuk mengajak anak tetap bermain, beraktivitas fisik, dan bergembira bersama. Kegiatan tersebut bisa mengalihkan pikiran mereka sementara sehingga mereka tidak lagi terbebani dengan trauma yang dialaminya.

4. Sebagai orang dewasa, tentunya ada banyak masalah dan kesulitan yang Anda pikirkan ketika terjadi bencana alam yang menyerang tempat tinggal Anda. Walaupun demikian, Anda juga perlu meluangkan waktu untuk membangun bonding dan keintiman dengan buah hati serta membuat anak merasa senang dan bahagia. Hal ini penting karena kebahagiaan merupakan salah satu solusi penting untuk mengatasi trauma yang terjadi.

Kita doakan semoga bencana alam ini dapat diatasi dengan segera dan anak-anak serta keluarga mereka dapat hidup dengan damai dan bahagia kembali ya, Moms. (Susanto Wibowo/Dok. Sinergi Foundation)