FAMILY & LIFESTYLE

5 Langkah Merawat Gigi Anak Sejak Dini


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, penting untuk anak melakukan perawatan gigi sejak usia dini. Jika gigi susu rusak dan harus dicabut, gigi geraham belakang yang sedang tumbuh akan maju mengisi area gusi yang masih kosong. “Akibatnya, gigi susu yang tidak rapi akan semakin berantakan susunannya,” jelas drg. Wina Darwis, MDSc, Sp.KGA, dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta.

Hal ini tentu bisa dicegah dengan melakukan perawatan gigi anak sejak awal. Untuk Anda, Mother&Baby Indonesia punya 5 cara untuk menjaga kesehatan gigi Si Kecil. Simak penjelasannya ya, Moms:

1. Bersihkan giginya secara rutin 2 kali sehari, terutama setelah menyusu di malam hari. Alasannya, sisa susu akan menempel dan mengendap di gigi hingga pagi. Pada rentang waktu tersebut, risiko kerusakan gigi menjadi cukup tinggi. Untuk membersihkannya, drg. Wina menyarankan Anda menggunakan sikat gigi khusus bayi, handuk kecil yang lembut, atau kasa halus.

2. Setelah memberikan susu dan MPASI, jangan lupa berikan Si Kecil air putih agar tidak ada sisa makanan dan minuman yang menempel pada giginya.

3. Jika Si Kecil menyusu dengan botol dot, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut ketika ia sudah berusia di atas 1 tahun. Ajarkan ia minum susu dari training cup sebelum beralih ke gelas.

4. Hindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat mengganggu pertumbuhan gigi Si Kecil, seperti mengempeng atau mengisap jari. Namun bila ia sudah terbiasa melakukannya, drg. Wina mengingatkan untuk memperhatikan waktu yang tepat guna menghentikan kebiasaan tersebut. Drg. Wina menganjurkan, “Berdasarkan beberapa literatur, sebaiknya lakukan ketika Si Kecil sudah berusia 3 tahun, supaya tidak mengganggu psikologisnya.”

5. Ajak Si Kecil ke dokter gigi sejak dini supaya ia tidak merasa asing. “Kebanyakan orang tua mengajak anak ke dokter gigi ketika sakit gigi saja. Akhirnya ia pun trauma dan menganggap dokter gigi sebagai tempat yang menyeramkan,” tutur drg. Wina.

Asosiasi Dokter Gigi Anak merekomendasikan agar anak diajak ke dokter gigi sejak usia 6 bulan. Tetapi tidak untuk diperiksa, melainkan sebatas konsultasi saja. Pada usia setahun, barulah Anda bisa memeriksakan giginya. Dan setelah menginjak usia 2 tahun, ajak ia untuk rutin kontrol setiap 6 bulan sekali.

Perhatikan juga saat Si Kecil sudah mulai makan MPASI atau dapat mengonsumsi makanan padat. Anda bisa mengatur jadwal makannya 3 kali makan utama yang diselingi 2 kali camilan. Dengan begitu, Si Kecil bisa sikat gigi di malam hari dan langsung tidur, tanpa khawatir ada sisa makanan di giginya. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)