TOODLER

Sugar Rush, Masalah pada Anak Akibat Makanan Manis


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Makanan manis merupakan salah satu jenis makanan favorit anak-anak. Selain enak, rasanya yang khas juga sering membuat ketagihan. Namun di balik itu, ternyata makanan manis juga dapat meningkatkan risiko kejadian sugar rush pada anak!

Apa itu Sugar Rush?

Sugar rush adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan setelah anak mengonsumsi makanan yang mengandung gula. Pada kondisi ini, para peneliti menduga bahwa energi yang dimiliki anak akan langsung melonjak, sehingga anak cenderung akan menjadi sangat aktif.

Perlu Anda tahu, anggapan bahwa gula dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif telah dimulai sejak tahun 1973. Disebutkan bahwa anak yang mengalami ADHD (Attention Deficit-Hyperactive Disorder) tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung pemanis buatan, karena dapat memperberat gangguan yang dialaminya.

Makanan Manis dan Bahaya di Baliknya

Bisa dikatakan banyak produk makanan anak mengandung kadar gula yang tinggi. Minuman bersoda, permen, dan buah kalengan merupakan beberapa contoh makanan manis yang mengandung gula tinggi.

Dari sisi medis, asupan gula yang berlebihan sangat tidak disarankan. Hal ini dikarenakan asupan gula berlebih dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti:

- Obesitas

Kegemukan alias obesitas pada anak usia 5-12 tahun merupakan masalah yang sering ditemukan. Peristiwa ini dihubungkan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan manis dalam jangka waktu tertentu. Terbukti bahwa makanan manis umumnya mengandung kalori tinggi, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan berat badan.

- Diabetes

Asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas, dan hal inilah yang turut meningkatkan risiko diabetes di kemudian hari.

- Kerusakan Gigi

Gula akan diubah oleh bakteri yang hidup di rongga mulut menjadi asam yang dapat merusak gigi. Padahal saat ini banyak sekali vitamin anak yang mengandung gula.

Apa Solusinya?

Si Kecil dapat tetap menikmati makanan manis, asalkan yang berasal dari pemanis alami. Salah satu jenis pemanis alami yang terbukti lebih aman untuk dikonsumsi adalah xylitol.

Xylitol merupakan pemanis dengan kadar kalori 40 persen lebih rendah daripada gula pasir (sukrosa), dengan tingkat kemanisan yang sama. Ini menunjukkan bahwa xylitol lebih aman dikonsumsi lantaran tidak meningkatkan risiko obesitas di kemudian hari.

Ingin daya tahan si Kecil tetap terjaga? Anda dapat memberikan si Kecil vitamin yang bebas gula seperti Blackmores Kids Body Shield.

Blackmores Kids Body Shield merupakan suplemen berbentuk tablet hisap yang mengandung Vitamin A, C, E, D, dan Zinc untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil. Blackmores Kids Body Shield dapat dikonsumsi oleh anak usia 2-12 tahun, sebanyak 2 tablet sehari atau sesuai petunjuk dokter.

Berikan Blackmores Body Shield pada si Kecil, agar dirinya selalu sehat setiap saat. Di balik itu, rasa manis alami dari suplemen ini juga bisa menjadi solusi untuk mencegah si Kecil mengonsumsi makanan manis berlebihan. Jadi, dengan mengonsumsi Blackmores Body Shield sesuai anjuran, daya tahan tubuh si Kecil terus terjaga dan terhindar dari risiko sugar rush.

(NB/RH/SW/Dok. Blackmores, Freepik)