FAMILY & LIFESTYLE

Apa saja Kelainan Tulang dan Sendi pada Kaki Anak?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, Anda pasti tahu adanya kelainan bentuk kaki pada anak, bahkan sejak mereka baru lahir. Yang paling umum terjadi adalah bentuk kaki ‘O’ dan ‘X’. Faktanya, kelainan tersebut adalah normal terjadi pada bayi yang nantinya akan berangsur membaik sesuai perkembangan usia Si Kecil.

Dijelaskan oleh dr. Faisal Miraj, Sp.OT, Spesialis Bedah Ortopedi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, 90 persen kelainan tersebut dapat sembuh dengan sendirinya. Karena itu, orangtua disarankan untuk tidak khawatir berlebihan ketika Si Kecil mengalami kelainan, sebelum dilakukan observasi secara medis.

“Terdapat 5 jenis variasi kelainan normal kaki yang bisa dialami anak. Pertama, yang diakibatkan adanya laxityatau lenturnya urat di sekitar sendi, yaitu flat feet, knock knee,dan bow leg. Kedua, torsioyang disebabkan adanya pertumbuhan tulang tungkai bawah yang berputar, sehingga terjadi toeing indan toeing out,” tambah dr. Faisal, ditemui Selasa (7/8). Berikut ini 5 jenis variasi kelainan normal kaki yang bisa dialami anak.

Bow Leg (Tungkai Bentuk O)

Bentuk tungkai ‘O’ bisa terjadi umumnya karena ini merupakan posisi bayi saat masih dalam rahim. Urat sisi luar dari lempeng pertumbuhan Si Kecil yang lentur membuatnya memiliki bentuk kaki ini. Kondisi kaki anak pun akan kembali normal pada umur 2-3 tahun, tentunya dengan observasi dari dokter.

Faktor obesitas, early walking menggunakan baby walker menjadi penyebab anak mengalami bow leg. Selain itu, membedong bayi hingga rapat juga bisa membuat Si Kecil memiliki tungkai ‘O’. Maka, orangtua disarankan agar tidak membedong bayi, dengan kencang, khususnya setelah ia lahir.

Knock Knee (Tungkai Bawah Bentuk X)

Jika Si Kecil mengalami knock knee, maka terdapat kelenturan urat sendi atau lempeng pertumbuhan di sisi dalam. Kondisi ini akan mulai kembali normal saat Si Kecil mulai beranjak dewasa atau sekitar usia 7 tahun. 90 persen kasus anak dengan tungkai bawah bentuk X sendiri dapat terkoreksi dengan baik.

Penyebab utama knock knee adalah posisi duduk dan berdiri anak. Terutama, saat Si Kecil duduk dalam posisi W, yang bisa mengakibatkan tulang tumbuh ke bagian dalam. Kondisi ini bisa diterapi dengan penggunaan sepatu khusus atau dibenamkan pen untuk meluruskan bentuk lutut.

Flat Feet (Kaki Datar)

Si Kecil juga mungkin mengalami telapak kaki datar. Ini menandakan bahwa urat di bagian tersebut bertipe flexible. Kondisi ini terbilang ringan-sedang, sehingga tidak perlu dilakukan terapi.

Namun, jika mengganggu saat anak berjalan, maka akan diberikan bantalan khusus atau arch support di bawah telapak kaki. Kondisi yang lebih parah adalah terjadinya vertical talus atau tarsal coalition, yaitu saat tulang kaki tersambung dan sendi di antaranya tidak bertumbuh dengan baik.

Toeing Out

Ini adalah kondisi di mana pergelangan kaki atau ankle Si Kecil menghadap keluar. Hal tersebut terjadi karena adanya putaran ke luar tulang paha atau tulang kering. Penyebabnya bisa karena anak tidur tengkurap, yang membuat kakinya menghadap keluar.

Untuk menyembuhkannya, bisa dilakukan terapi dengan night splint, semacam alas kaki khusus yang mampu mengembalikan bentuk pergelangan kaki kembali normal.

Toeing In

Kebalikan dengan toeing out, kelainan pergelangan kaki menghadap ke dalam menjadi kelainan normal lainnya. Kondisi ini terjadi karena tulang kering berputar ke dalam, sikap tidur tengkurap dengan kaki menghadap ke dalam, atau sikap duduk di atas kedua kaki (duduk W) dengan pergelangan kaki menghadap ke dalam.

Kondisi ini termasuk normal dan akan sembuh sebelum usia 8 tahun. Namun sebagai terapi, Si Kecil disarankan untuk mengubah kebiasaan sikap duduknya menjadi bersila, agar tulang keringnya bisa berputar ke arah luar. (Vonia Lucky/MA/Dok. Freepik)