BABY

Kenali Urtikaria, Penyakit Biduran Pada Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, pernahkah Anda mendengar istilah penyakit urtikaria? Penyakit yang lebih dikenal dengan kaligata atau biduran ini merupakan reaksi dari alergi. Kondisi ini menandakan sistem kekebalan tubuh sedang merespons zat beracun yang masuk ke dalam tubuh.

Terdapat berbagai varian urtikaria, antara lain immunoglobulin E akut (IgE)-mediated urticaria, kimia induced urticaria (non-IgE-mediated), urtikaria vaskulitis, urtikaria autoimun, urtikaria kolinergik, muckle-wells syndrome, dan lainnya.

Penyebab dan Gejala

Umumnya, urtikaria terjadi ketika tubuh melepaskan zat histamin, yaitu zat yang menandakan respons tubuh terhadap alergi. Beberapa pemicu alergi (alergen) yang menjadi penyebab urtikaria, adalah makanan (ikan laut, susu, telur, kacang-kacangan, keju, atau coklat).

Selain itu, obat-obatan (antibiotik, aspirin, atau kodein), infeksi (bakteri, virus, atau parasit), tanaman (getah atau bulu halus), suhu dingin, sinar matahari, udara panas, keringat, sengatan serangga, atau stres juga menjadi penyebab lain dari penyakit ini.

Gejalanya bisa terlihat pada kulit Si Kecil, yang akan muncul ruam menonjol berwarna merah dan terasa gatal. Ruam tersebut akan berwarna putih jika ditekan. Ukuran ruam juga bervariasi dan muncul pada beberapa area tubuh, seperti wajah, mata, lengan, kaki, perut, dan punggung.

Umumnya, kulit akan kembali normal dalam dua hari. Namun pada urtikaria vaskulitis, yaitu urtikaria yang terjadi pada pembuluh darah di dalam kulit, ruam akan timbul lebih lama, lebih gatal, perih dan menimbulkan memar.

Yang harus dilakukan

Urtikaria dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Hal yang harus diperhatikan adalah lindungi tangan Si Kecil agar tidak menggaruk terlalu kuat. Jika terjadi, maka akan menimbulkan luka. Hindari pula paparan udara dingin atau angin.

Jika urtikaria tidak segera hilang, Moms bisa memberikan obat alergi seperti antihistamin. Namun, jika kondisinya semakin parah, pasien dianjurkan segera ke dokter. Terlebih bila urtikaria diikuti dengan gejala tidak biasa seperti sesak napas, meriang, muntah-muntah, hingga demam tinggi. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)